Berita Aceh Tamiang
Jargas Mulai Tersambung ke Rumah, Warga Aceh Tamiang Penasaran dengan Keunggulannya
Jaringan gas ini digembar-gemborkan memiliki banyak keunggulan dibanding gas elpiji, khususnya tabung ukuran tiga kilogram.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Jaringan gas ini digembar-gemborkan memiliki banyak keunggulan dibanding gas elpiji, khususnya tabung ukuran tiga kilogram.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – PT Adhi Karya menuntaskan pemasangan 4 ribu jaringan gas ke rumah penduduk Aceh Tamiang, Senin (30/11/2020).
Jaringan gas ini digembar-gemborkan memiliki banyak keunggulan dibanding gas elpiji, khususnya tabung ukuran tiga kilogram.
Selain penggunaannya mudah dan aman, jaringan gas ini juga dinilai lebih hemat.
“Penggunannya cukup mudah karena tinggal menyalakan kopor di rumah, untuk pembayaran bisa dilakukan di banyak tempat, termasuk di kasir minimarket,” kata Project Manager PT Adhi Karya, Ali Zulfikar, Senin (30/11/2020).
Warga yang mendengarkan informasi ini sangat antusias dan tidak sabar menggunakan kompor yang sudah tersambung jaringan gas.
Baca juga: VIDEO Kuala Busuk Tapaktuan “Disulap” Jadi Kuala Wangi
Baca juga: Air Berubah Merah di Saluran Irigasi di Pidie Disebabkan Cairan Pewarna, Warga Diimbau Tidak Cemas
Baca juga: Petani Kebun di Pidie Jaya Diserang Babi Hutan Hingga Meninggal Dunia, Begini Kejadiannya
“Katanya lebih hemat, ini yang membuat penasaran,” kata Umi Kalsum (56), warga Kotalintang yang rumahnya menjadi sampel uji coba pemakaian jargas ini.
Umi yang sehari-sehari berjualan gorengan mengaku menghabiskan satu tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram untuk empat hari.
Persoalan lain kata dia, gas melon ini susah dicari dan harganya tidak pernah tetap.
“Kalau saya dengar di Medan cuma Rp 16 ribu harganya, di sini bisa sampai Rp 25 ribu. Itupun susah kali carinya,” kata Umi.
Umi sangat berharap promosi keunggulan jaringan gas yang disampaikan pemerintah terbukti, sehingga dia sebagai pedagang kecil bisa menjalankan usahanya dengan mudah dan dapat untung lebih baik.
“Namanya pedagang kecil, kalau bisa dipermudah, apalagi ini Covid-19, semuanya serba susah,” ujarnya. (*)