Berita Pidie Jaya
Petani Kebun di Pidie Jaya Diserang Babi Hutan Hingga Meninggal Dunia, Begini Kejadiannya
petani kebun meninggal dunia setelah diserang oleh amukan babi hutan saat sedang memetik hasil panen buah cokelat dikebun miliknya
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Seorang petani kebun, Ilyas M Ali (45) warga asal Gampong Tunong, Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya, Minggu (29/11/2020) siang sekira pukul 12.45 WIB meninggal dunia setelah diserang oleh amukan babi hutan saat sedang memetik hasil panen buah cokelat dikebun miliknya.
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Musbagh Ni'am SAg SH MH melalui Kapolsek Panteraja, Ipda T Anshari SH kepada Serambinews.com Senin (30/11/2020) mengatakan, insiden nahas memakan korban jiwa itu terjadi saat petani kebun M Ilyas M Ali hendak memetik hasil panen kebun berupa buah cokelat.
"Diperkirakan babi tersebut awalnya dikejar oleh para petani kebun yang selama ini kerap memangsa hasil kebun di daerah Kecamatan Trienggadeng.
Sehinga babi memilih kabur dari kejaran warga dan secara kebutulan melihat korban saat memetik hasil kebun (Buah cokelat) langsung menyerang korban dengan beringas," sebut Kapolsek Ipda T Anshari.
Baca juga: VIDEO VIRAL Babi Hutan Obrak-Abrik Makanan dalam Tas Ojek Online, tak Takut pada Manusia
Baca juga: Heboh Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie, Warga Penasaran
Dikisahkan juga saat itu, korban sekira pukul 11.00 WIB dengan mwnggunakan kendaraan jenis sepeda motor (Sepmor) jenis Honda Grand menuju kebun miliknya.
Hanya berselang satu jam 45 menit tanpa diketahui ia diseruduk babi hingga bagian tubuhnya di cabik-cabik serta dimakan secara membabi buta.
Beruntung saat kondisi kejadian tersebut, ada dua warga Hasan (52) asal Gampong Peuduek, Trienggadeng serta Tarmizi asal Lhok Puuk, Panteraja yang tak jauh dari kebun korban.
Baca juga: BERITA POPULER - Foto Selir Tersebar Menikah dengan Orang Sama sampai Lega Gorok Leher Selingkuhan
Keduanya langsung memberikan pertolongan saat mendengar teriakan permintaan pertolongan.
Kedua warga itu, Hasan dan Tarmizi bergegas mengusir babi yang sedang mengamuk.
"Namun sayangnya nyawa korban tidak tertolong karena sekujur tubuh korban telah hancur sehingga menghembuskan nafas terakhir," jelasnya.
Dalam waktu singkat, Tarmizi langsung menghubungi pihak keuchik dan warga untuk mengevakuasi jasad almarhum dari kebun ke rumahnya di Gampong Tunong, Panteraja.
"Sejak Minggu (29/11/2020) petang jenazah telah diselesaikan fardhu kifayah oleh segenap keluarga dan masyarakat," ungkapnya.(*)
Baca juga: Suami Kunjungi Istri untuk Beri Kejutan, Ternyata Asik Berduaan Dengan Pria Lain, Akhirnya Dibogem