Duka Warga Simpang Jernih, Ambulans Bawa Pasien Terjebak di Jalan Berlumpur
Warga Kecamatan Simpang Jernih meminta Pemkab Aceh Timur membantu boat ambulans air agar mudah membawa pasien rujukan dari ibukota kecamatan itu
Warga Kecamatan Simpang Jernih meminta Pemkab Aceh Timur membantu boat ambulans air agar mudah membawa pasien rujukan dari ibukota kecamatan itu, ke rumah sakit Aceh Tamiang melalui jalur sungai.
Permohonan itu disampaikan Kepala Puskesmas Simpang Jernih, Maimunah AMd, Kep. Permintaan boat ambulans itu agar mudah membawa pasien jika perlu dirujuk ke RS Aceh Tamiang. “Pasalnya, saat musim hujan, jalan sangat sulit dilalui,” jelasnya kepada Serambi, Selasa.
Seperti Selasa (30/11/2020) pagi, ambulans yang membawa Kasidah (47), pasien asal Desa Batu Sumbang, Simpang Jernih terjebak di jalan berlumpur. “Kalau tak ada truk, maka kita terpaksa minta bantuan warga untuk mendorong, dan menariknya ramai-ramai agar mobil bisa melewati jalan berlumpur,” ungkapnya.
Dari video yang diterima Serambi, untuk bisa melewati jalan berlumpur, sopir mobil ambulans yang membawa pasien tampak memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi dari hilir bukit, agar bisa melewati lumpur.
Tapi tak semudah itu, sopir terpaksa mundur lagi ke hilir bukit dan mengulanginya, tapi ambulans tetap sangkut di lumpur hingga akhirnya bisa melewatinya setelah ditarik truk. “Saat ambulans berusaha melewati jalan berlumpur, pasien tetap di dalam mobil dan telah dipasangkan pengaman, tak ada pilihan lain,” cerita Maimunah.
Itulah alasannya, ia berulangkali memohon kepada Dinas Kesehatan Aceh Timur agar membantu boat ambulans untuk masyarakat Kecamatan Simpang Jernih. Karena, lima desa di Kecamatan Simpang Jernih, seperti Tampor Bor, Tampor paloh, HTI Ranto Naro, Meulidi, dan Ranto Panjang sampai saat ini jika hendak berobat ke pusat kecamatan harus melalui jalur sungai.
“Kalau ada boat ambulans, maka saat musim hujan seperti ini jika tak bisa melalui jalan darat, maka pasien bisa dibawa melalui jalur sungai. Solusi lainnya, kami harap agar jalan segera diperbaiki,” harap Maimunah mewakili masyarakat Simpang Jernih.(c49)