Penanganan Covid 19

Habib Rizieq Shihab Ajak Masyarakat Patuh Prokes Covid-19, Minta Maaf atas Kerumunan di Acaranya

Ia mengakui terjadinya penumpukan massa dan meminta maaf kepada semua masyarakat yang dirugikan.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar youtube Front TV
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta maaf kepada semua masyarakat yang dirugikan terkait kerumunan massa yang terjadi di sejumlah wilayah sejak kedatangannya di Indonesia pada awal November lalu. 

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akhirnya buka suara atas pelanggaran protokol kesehatan yang menimpanya. 

Ia mengakui terjadinya penumpukan massa dan meminta maaf kepada semua masyarakat yang dirugikan.

Hal itu terkait kerumunan massa yang terjadi di sejumlah wilayah sejak kedatangannya di Indonesia pada awal November lalu.

Rizieq menyampaikan permintaan maaf tersebut dalam diskusi daring bertajuk 'Revolusi Akhlak' Solusi untuk indonesia yang Bermartabat pada Rabu (2/12/2020).

"Saya minta maaf kepada semua masyarakat atas kerumunan di Bandara, di Petamburan, di Tebet dan di Megamendung."

s
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab meminta maaf kepada semua masyarakat yang dirugikan terkait kerumunan massa yang terjadi di sejumlah wilayah sejak kedatangannya di Indonesia pada awal November lalu. (Tangkap layar youtube Front TV)

"Terjadi penumpukan yang diluar kendali karena antusiasnya (masyarakat)," kata Rizieq, dikutip dari tayangan YouTube FrontTV, Rabu (2/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau agar para pendukungnya tidak lagi membuat kerumunan.

Bahkan, ia juga menghentikan sementara seluruh jadwalnya sampai wabah virus corona berakhir.

"Maka saya dengan DPP FPI, kita stop tidak ada lagi kerumunan."

"Bahkan seluruh jadwal ke daerah kita stop sampai pandemi berakhir," kata Rizieq.

Rizieq juga meminta maaf kepada seluruh tokoh ulama dan para pendukung karena tidak bisa bertemu secara langsung.

s
Imam Besar FPi Rizieq Shihab saat acara Reuni 212 bertema Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12/2020). (tangkap layar dakwah TV)

Hal itu lantaran ia masih dalam observasi tim medis terkait kesehatannya.

Ia mengungkapkan, observasinya ini bukan perkara terkena virus corona atau tidak.

Ia merasa harus mematuhi saran tim medis untuk mengkarantina diri setelah ikut dalam kerumunan.

"Saya masih dalam observasi, untuk menjaga kesehatan saya dan keluarga."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved