Berita Aceh Besar

Salut Ungkap Laut Pulo Aceh Tercemar Sampah Botol Air Kemasan, Anggota DPRK Aceh Besar Minta Ini

AMDK atau botol-botol/plastik air minum dalam kemasan ini diduga dibuang dari perkapalan yang berlayar ke Laut Andaman.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM      
Pembina Sahabat Laut Aceh, Gemal Bakri 

Lanjutnya, laut merupakan sumber makanan, sumber air, dan udara yang dihirup setiap harinya.

Laut terbentang luas, meliputi 70 persen atau 2/3 dari permukaan bumi.

"Kita ingin laut 100 persen bersih dan sehat, karena laut adalah sistem pendukung vital keberlangsungan kehidupan kita di muka bumi.

Tanpa disadari dengan banyaknya sampah di laut berpengaruh pada biota laut yang hidup di sana dan secara tidak langsung berdampak terhadap kesejahteraan hidup kita sendiri," kata Gemal. 

Setiap tahun tidak terhitung banyak binatang laut seperti mamalia laut, kura-kura, burung dan binatang lainnya di wilayah pesisir/pantai yang terluka atau terbunuh akibat unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam laut.

Kemudian terbuang sembarangan di wilayah pesisir/ pantai, kadang kala ada yang sengaja diracuni, terjerat atau masuk ke dalam keranjang yang tertinggal di laut.

Masuk ke dalam kaleng bekas cat, bekas tempat atau kemasan minuman dan makanan yang digunakan untuk menemani cemilan kita tatkala memancing yang dibuang sembarangan di wilayah pesisir/ pantai.

Sampah inilah yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia, bahkan juga mengganggu jalannya baling-baling kapal laut.

Perjalanan boat nelayan dan menggangu wilayah pesisir/pantai dari keindahan pemandangan dan aktivitas-aktivitas lainnya di wilayah pesisir/ pantai.

Menurut Gemal Bakri, Sahabat Laut (Salut) merupakan kumpulan para aktivis lingkungan dengan latar belakang yang berbeda.

Anggota Salut terdiri dari pemerhati lingkungan, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat yang peduli dan tergerak terhadap isu–isu lingkungan.

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin, sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota. 

Setiap tahun tidak terhitung jumlah binatang laut seperti mamalia laut, kura-kura, burung dan binatang lainnya di wilayah pesisir/ pantai yang terluka atau terbunuh akibat unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam laut dan terbuang sembarangan di wilayah pesisir/ pantai.

Kadang kala ada yang sengaja diracuni, terjerat atau masuk ke dalam keranjang yang tertinggal di laut, masuk ke dalam kaleng bekas cat,  bekas  tempat atau kemasan minuman dan makanan  yang digunakan untuk menemani cemilan kita tatkala memancing yang dibuang sembarangan di wilayah pesisir/ pantai.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved