Berita Banda Aceh
Gubernur Aceh Launching Layanan Psikososial Support Bagi Anak di Masa Pandemi
program ini diharapkan mampu memberikan solusi atas berbagai masalah psikososial keluarga dan anak di Aceh selama pandemi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kebijakan penutupan sekolah, selanjutnya memberlakukan sekolah daring hingga adanya perubahan rutinitas menyebabkan interaksi sosial yang berkurang dengan teman-temannya.
Juga muncul kesenjangan akses pendidikan menyebabkan psikososial anak-anak terganggu.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah Aks MSI saat melaunching kegiatan Layanan Psikososial Support bagi anak dan keluarga di masa pandemi Covid 19 yang berlangsung di Aula Dinas Sosial Aceh turut disaksikan secara online oleh unsur SKPD Lhokseumawe, Aceh Barat dan Banda Aceh, Kamis (3/12/2020)
Lebih lanjut ia menyampaikan berbagai persoalan kesehatan mental dan psikososial yang muncul akibat pendemi, membutuhkan penanganan bersama.
Baca juga: Pupuk Bersubsidi di Abdya Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi, Begini Tindakan Komisi Pengawasan
Program yang di-launching ini, diharapkan mampu memberikan solusi atas berbagai masalah psikososial
keluarga dan anak di Aceh selama pandemi.
"Kami mengharapkan agar masyarakat tak perlu malu dan segan untuk menggunakan layanan ini, guna berkonsultasi berbagai persoalan terkait psikososial, demi menjaga ketahanan keluarga, dan menjamin masa depan yang berkualitas bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus," harapnya.
Sedangkan Kepala Kantor Unicef Banda Aceh, Andi Yoga Tama dalam sambutan virtualnya mengatakan dampak utama dari Covid-19 terhadap keluarga terutama anak-anak.
Waktu berkumpul banyak tapi ruang gerak terbatas.
Baca juga: VIRAL Sering Ditanya Kapan Punya Anak saat Adiknya Mengandung Anak Kedua, Sebut Hati Hancur
Jika orangtua tidak mampu mengelola pola hidup baru ini dengan baik maka gesekan-gesakan di dalam rumah tangga bisa beresiko bagi anak-anak.
Unicef terus berkomitmen membangun kesepahaman bersama untuk memperkuat layanan pss, memperkuat petugas pelaksana PKSAI.
Ini berguna memberikan dukungan agar layanan ini dapat dinikmati oleh anak-anak Aceh agar generasi putra putri Aceh untuk mewujudkan Aceh hebat
Sementara Direktur PKPM Aceh, Dr Muslim Zainuddin MSI dalam rilis yang dikirim oleh Humas PKPM, Munawar AR, mengatakan salah satu resiko utama yang berkaitan dengan kesehatan mental dan berdampak pada pengasuhan anak karena rutinitas harian di rumah, stigmasisasi, dan rasa takut akan ketidakpastian.
Baca juga: Kapolda Aceh Tiba-tiba Datang ke Warungnya, Pemilik Kedai Kopi di Ateuk Lueng Ie Menangis Terharu
Untuk memperkuat layanan ini PKPM Aceh atas dukungan Unicef mengajak Dinas Sosial Provinsi Aceh, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Aceh, Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh dan HIMPSI Perwakilan Aceh dengan penandatanganan MOU bersama.
Melalui kerjasama ini diharapkan kepada masyarakat, anak dan keluarga yang mengalami gangguan psikologis di masa pandemi ini dapat membuat pengaduan kepada Konselor untuk mendapatkan pemulihan kembali di era ini.
"Ada tiga daerah yang sudah memiliki layanan dukungan psikososial secara online ini, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe dan Aceh Barat," ujarnya.(*)
Baca juga: Satu Pasien Meninggal, 306 Pasien Covid-19 di Aceh Tamiang Berhasil Sembuh