Berita Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe ‘Langganan Banjir’, Ini Titik Terparahnya
Sejumlah titik rendah di kawasan Kota Lhokseumawe terendam banjir, Jumat (7/12/2020) akibat curahan hujan tinggi sejak sehari sebelumnya
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Sejumlah titik rendah di kawasan Kota Lhokseumawe terendam banjir, Jumat (7/12/2020) akibat curahan hujan tinggi sejak sehari sebelumnya.
Selain merendam pemukiman warga, sejumlah ruas jalan utama kota sempat ditutup untuk kendaraan bermotor.
Masyarakat mempertanyakan keberadaan waduk Rerservoir Pusong, yang notabene dibangun khusus untuk mengatasi genangan di kawasan kota.
Kemudian pada 2017 lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun drainase tambahan menuju ke waduk buatan tersebut.
Baca juga: Bendera Bulan Bintang Sempat Berkibar 17 Menit di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Amatan Serambinews.com, Jumat (4/12/2020) pagi pukul 07.00 WIB hinga sore hari hujan terus mengguyur kawasan Kota Lhokseumawe.
Sehingga kawasan pertokoan pusat kota seperti di sepanjang ruas jalan Perdagangan hingga Perniagaan, di Kecamatan Banda Sakti, Pusat Kota Lhokseumawe, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Selain itu jalan tersebut terpaksa dibentangkan kayu agar kendaraan tidak melintas, karena sebelumnya beberapa sepeda motor mogok.
Kemudian jalan pintas menuju dari Perniagaan ke jalan Perdagangan juga tak kalah parah, bahkan di titik tersebut ketinggian air selutut.
Warga juga terpaksa menutup jalan pintas itu agar tidak dilintas mobil dan sepeda motor.
Baca juga: VIRAL Sering Ditanya Kapan Punya Anak saat Adiknya Mengandung Anak Kedua, Sebut Hati Hancur
“Banjir sudah terjadi sejak subuh tadi, kemudian pada pagi jelang siang tadi banyak sepeda motor yang mogok, akhirnya kami sepakat untuk menutup jalan ini. Karena air sudah setinggi lutut orang dewasa,” kata Nurdinsyah (45) pedagang.
Agar tidak terjadi kemacetan katanya, warga dibantu polisi terpaksa mengalihkan kendaraan ke ruas jalan menuju Pasar Pusong.
“Salurannya ada, tapi genangan masih terjadi, setiap tahun di bersihkan, namun faktanya masih banjir,” keluhnya.
Lokasi banjir lainnya juga terjadi di sepanjang jalan Samudera. Mulai dari depan Mesjid Jamik hingga simpang rumah Kapolres, jalur tergenang setinggi betis.
Baca juga: Kapolda Aceh Tiba-tiba Datang ke Warungnya, Pemilik Kedai Kopi di Ateuk Lueng Ie Menangis Terharu
Selanjutnya dikawasan sebagian Kampung Jawa Lama, hingga sore masih tergenang banjir.
“Sepertinya waduk Reservoir yang dibangun pemerintah tidak berfungsi dengan baik. Setiap musim penghujan seperti ini banjir masih terjadi.
Saluran juga banyak yang sumbat. Jalan terus tergenang,” keluh Nur Latifah (34) warga Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti.
Menurutnya, ketinggian air di depan rumahnya mencapai 50 cm, mulai tergenang sejak subuh, bahkan sudah melewati permukaan parit.
Baca juga: 5 Testimoni Absurd Pembeli Online Shop Ini Bikin Anda Senyum Tipis
“Saluran besar, jalan sudah pada tinggi semua, rumah kami jadi rendah, saluran juga tersumbat, akhirnya rumah kami jadi banjir seperti ini. Hujan juga masih turun , kami harus bagaimana,” ungkap Nur Latifah.
Selain itu genangan tinggi juga terjadi di kawasan Simpang Kuta Blang, tepatnya arah jalan masuk Kota disamping Rumah Sakit Kasih Ibu.
Masyarakat di sekitar mengaku, jalan itu dibangun lebih rendah, bahkan sedikit lebih rendah dari saluran pembuang.
Baca juga: 8 Kebiasaan Bisa Tunjukkan Tentang Sikap Pribadi Seseorang, Orang Asing Sekalipun
“Disini walau hujan sedikit pasti tergenang, karena jalannya lebih rendah. Paritnya juga tersumbat,” kata Faisal, penarik becak motor yang mangkal di kawasan itu.
Sedangkan di ruas jalan luar kota, seperti di Simpang Selat Malaka juga langganan genangan hujan.
Terutama di depan bekas Rumah Sakit Islam. Banjir dengan genangan tinggi juga terjadi di simpang jalan Elak, depan gudang Wings. Akibatnya hanya bisa dilalui oleh mobil-mobil besar. (*)
Baca juga: Satlantas Polres Lhokseumawe Atur Lalu Lintas di Kawasan Rawan Banjir