Berita Banda Aceh
Bendera Bulan Bintang Sempat Berkibar 17 Menit di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Peringatan Milad ke-44 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) diwarnai dengan kenaikan bendera bulan bintang yang dilakukan oleh eks kombatan GAM di halaman....
Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Peringatan Milad ke-44 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) diwarnai dengan kenaikan bendera bulan bintang yang dilakukan oleh eks kombatan GAM di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (4/12/2020).
Berkibarnya bendera bintang bulan tersebut tidak berlangsung lama, sekitar 17 menit, usai berdoa, berzikir dan menyampaikan orasinya.
Aparat TNI dan Polri yang turut berada di lokasi pun meminta massa menurunkan dengan tetap mengedepankan langkah-langkah yang persuasif.
Sebelumnya, massa sempat berkonvoi di seputaran Kota Banda Aceh dan memasang bendera bulan bintang di sejumlah titik, namun, juga tidak berlangsung lama.
Lalu, para mantan kombatan GAM ke Masjid Raya Baiturrahman dan di sanalah mereka menyerukan agar butir-butir Mou Helsinki segera direalisasikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.
Bendera bulan bintang yang dinaikkan tersebut menggunakan satu tiang yang sudah dipersiapkan.
Dandim 0101/BS, Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti SSos, mengatakan massa tersebut hanya ingin menyampaikan aspirasi dan mengakui tetap dalam bingkai NKRI.
Di sisi lain, lanjut Dandim 0101/BS, pihaknya mengimbau massa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan menjaga jarak untuk mencegah penularan covid-19 dan tidak ada penularan klaster baru di Aceh.
Karena, menurutnya saat ini Aceh sudah keluar dari 12 Provinsi di Indonesia dalam kasus terbanyak positif Covid-19.
“Kami mengingatkan untuk selalu dan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak,” ucapnya.
Ia menerangkan tidak ada bendera lain yang berkibar selain merah putih.
"Mereka menyepakati untuk menurunkan bendera dan kita hanya melihat mereka menurunkannya. Mereka hanya menyampaikan aspirasi dan mengakui masih dalam NKRI," demikian Dandim 0101/BS, Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti SSos.
Pada saat negosiasi tersebut juga ikut hadir Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH bersama personel kepolisian lainnya.(*)
Baca juga: Pupuk Bersubsidi di Abdya Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi, Begini Tindakan Komisi Pengawasan
Baca juga: Ibunda Vicky Prasetyo Tak Setuju Kalina Ocktaranny Jadi Menantu, Nangis Singgung Trauma
Baca juga: Hashim: Prabowo Marah Besar Sampai Sebut Edhy Prabowo Anak yang Dipungut dari Selokan