Breaking News

Berita Luar Negeri

Kesaksian Muslim Uighur Mantan Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat Kami Dipaksa Makan Daging Babi

Dia memberi tahu media tentang kamp pendidikan ulang Xinjiang, tempat orang-orang dididik ulang di China.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
MUSLIMAH etnis Uighur di Cina 

SERAMBINEWS.COM - Sayragul Sautbay menceritakan kesaksiannya selama ia ditahan dalam kamp Xinjiang.

Ia adalah seorang dokter China, kepala sekolah dan whistleblower untuk orang China Kazakh.

Dia meninggalkan China secara ilegal dan kemudian dia memberi tahu media tentang kamp pendidikan ulang Xinjiang tempat orang-orang dididik ulang di China.

Sudah lebih dari dua tahun sejak Sautbay dibebaskan dari kamp pendidikan ulang di wilayah paling barat China, Xinjiang.

Namun ibu dua anak ini masih mengalami mimpi buruk dan kilas balik dari “penghinaan dan kekerasan” yang dialaminya selama ditahan.

Melansir dari Al Jazeera, Sabtu (5/12/2020), Sautbay, sekarang tinggal di Swedia, baru-baru ini menerbitkan sebuah buku.

Di mana dalam buku itu dia merinci cobaan beratnya, termasuk menyaksikan pemukulan, dugaan pelecehan seksual dan sterilisasi paksa.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Al Jazeera, dia menjelaskan lebih banyak tentang penghinaan lain yang dialami Uighur dan minoritas Muslim lainnya,

termasuk konsumsi daging babi, daging yang dilarang keras dalam Islam.

Baca juga: Pria Uighur China Ditembak di Turki, Sempat Dipaksa Memberi Info Uighur Lainnya

Baca juga: Pejabat Tinggi Amerika Serikat Temukan Bukti China Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang

“Setiap Jumat, kami dipaksa makan daging babi,” kata Sautbay.

“Mereka sengaja memilih hari yang suci bagi umat Islam. Dan jika Anda menolaknya, Anda akan mendapatkan hukuman yang berat," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk menimbulkan rasa malu dan rasa bersalah pada para tahanan Muslim.

“Saya merasa seperti saya adalah orang yang berbeda. Di sekitarku menjadi gelap. Sangat sulit untuk menerimanya, ”katanya.

Kesaksian dari Sautbay dan lainnya memberikan indikasi tentang bagaimana China berusaha untuk menindak di Xinjiang dengan membidik kepercayaan budaya dan agama dari sebagian besar etnis minoritas Muslim,

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved