Internasional
Menlu Iran Desak Joe Biden Akhiri Prilaku AS yang Nakal
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mendesak Presiden terpilih AS Joe Biden untuk meninggalkan prilaku nakal Washington.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mendesak Presiden terpilih AS Joe Biden untuk meninggalkan prilaku nakal Washington.
Khususnya mencabut sanksi yang melumpuhkan negaranya, menolak pembicaraan tentang negosiasi ulang kesepakatan nuklir 2015
Mohammad Javad Zarif mengatakan ketika Presiden Donald Trump meninggalkan perjanjian penting itu, Amerika Serikat telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"AS telah melakukan pelanggaran besar terhadap resolusi itu karena pemerintahan Trump telah menjadi rezim yang nakal," kata Zarif.
Baca juga: Perwakilan Khusus AS, Bantah Sanksi Baru Iran Untuk Memborgol Joe Biden
Dalam wawancara online yang diadakan sebagai bagian dari acara Dialog Mediterania, yang diselenggarakan oleh Italia, Jumat (4/12/2020).
"Sekarang jika Presiden terpilih Biden ingin terus menjadi rezim yang nakal, maka akan terus meminta negosiasi untuk melaksanakan komitmennya," tambahnya.
"Amerika Serikat harus berhenti, Amerika Serikat harus menghentikan pelanggaran hukum internasionalnya dan tidak memerlukan negosiasi apapun," ujar Zarif.
Ketegangan AS-Iran selama puluhan tahun meningkat setelah Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir pada tahun 2018.
Kemudian menerapkan kembali sanksi yang telah memukul ekonomi Iran.
Baca juga: Iran Keluarkan UU untuk Tingkatkan Kemampuan Nuklir
Biden telah mengisyaratkan akan mengembalikan AS ke kesepakatan, yang menawarkan bantuan Teheran dari sanksi internasional dengan imbalan jaminan, diverifikasi oleh PBB, bahwa program nuklirnya tidak memiliki tujuan militer.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengeluarkan kritik terselubung terhadap Biden ketika menandai ulang tahun ke-84 Mohammad Bagher Namazi, warga Iran-Amerika.
Bersama dengan putra pengusaha dan setidaknya satu warga AS lainnya tetap di penjara atas tuduhan keamanan yang tidak jelas.
"Seharusnya tidak ada kesepakatan dengan Iran sampai orang-orang ini dibebaskan," tulis Pompeo di Twitter.
Baca juga: Satgas Covid-19 Produksi Video Tutorial Meracik Hand Sanitizer Berbahan Alami Ala Unimal
Biden mengatakan kepada The New York Times minggu ini mengatakan jika Iran kembali patuh, AS akan bergabung kembali.
Setelah itu dia akan berusaha untuk memperketat batasan nuklir Iran.
Mengatasi kekhawatiran tentang program rudalnya dan dukungan Iran untuk militan di wilayah tersebut.(*)