Berita Banda Aceh
Aceh Masih Tergantung Pasokan Telur dari Medan, di Sana Naik di Sini Naik
Memasuki bulan Desember ini, mulai minggu pertama sampai minggu kedua, harga telur ayam ras di Banda Aceh dan Aceh Besar, terus bergerak naik
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Memasuki bulan Desember ini, mulai minggu pertama sampai minggu kedua, harga telur ayam ras di Banda Aceh dan Aceh Besar, terus bergerak naik.
Ditingkat grosir harganya, pada hari Senin (7/12/2020) ini, sudah mencapai Rp 460.000/ikat (300 butir) atau Rp 46.000/lemping (30 butir).
Sementara ditingkat pengecer harganya Rp 48.000/lemping (30 butir).
Ucok, pedagang grosir telur di Pasar Induk Lambaro Aceh Besar, yang dimintai penjelasannya kenapa harga telur dalam bulan Desember ini terus bergerak naik, kepada Serambinews.com, Senin (7/12/2020).
Ia mengatakan, sejak minggu pertama bulan Desember ini, produksi telur ayam ras dari Pulau Sumatera banyak yang dibawa ke Pulau Jawa.
Sehingga stok telur di Sumut berkurang, sedangkan permintaan lokalnya tetap tinggi.
Baca juga: VIRAL Meski Sudah Lama Putus dan Ada Keluarga Gak Suka, Pemuda Tetap Lamar Mantan Kekasih
Harga tebus telur ayam ras saat ini, ditingkat penyalurnya di Medan, sebut Ucok, sudah mencapai Rp 1.500/butir, sebelumnya Rp 1.480/butir.
Pedagang grosir telur di Medan, memperkirakan sampai minggu keempat bulan ini, harga telur ayam ras itu, tetap akan naik.
Baca juga: 14 Tips Hindari Godaan Saat Belanja yang Bisa Cegah Pengeluaran Berlebihan, Batasi Interaksi Penjual
Karena permintaannya menjelang tahun baru, masih tetap tinggi, baik dari pulau Jawa maupun permintaan lokal di pulau Sumatera.
Pasokan telur ayam ras untuk Aceh, kata Ucok, masih sangat tergantung dari Medan.
Sehingga kalau harga tebus telur ayam ras di Medan naik, otomatis harga telur ayam ras di Aceh, ikut naik.
Sementara itu, harga minyak goreng curah, masih tetap tinggi.
Untuk pembelian grosir dijual dengan harga Rp 13.000/Kg dan eceran Rp 14.00/Kg.
Baca juga: Klarifikasi FPI: Rombongan Habib Rizieq Shihab Dihadang dan Ditembak, 6 Orang Diculik
Harga minyak goreng curah tinggi, kata Ucok, dipengaruhi oleh tingginya harga CPO dan TBS kelapa sawit.
Karena bahan baku minyak goreng curah, berasal dari CPO.
Gula pasir, kata pedagangan tadi, harganya masih relatif stabil antara Rp 605.000 – Rp 610.000/sak (50 Kg).
Sedangkan harga ecerannya Rp 13.000/Kg.
Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek, yang dimintai penjelasannya mengatakan, kenaikan harga telur, minyak goreng jelang akhir tahun ini, akan memberikan dampak terhadap kenaikan harga indek konsumen (IHK) untuk komoditi kebutuhan pokok.
IHK Aceh bulan Desember ini, akan naik. Kalau IHK naik berdampak kepada kenaikan angka inflasi. Angka inflasi Kota Banda Aceh akan naik.
Baca juga: TA Khalid: Perlu Solusi Untuk Lindungi Nelayan dan Lingkungan dari Pencemaran Laut Bangka Belitung
Pemerintah Aceh, tidak bisa mengendalikan kenaikan harga telur dan minyak goreg, karena pasokan barangnya dari luar.
“Kalau beras naik, bisa kita kendalikan dengan operasi beras Bulog. Stok beras Bulog cukup banyak ada sekitar 16.000 ton.
Sementara untuk telur ayam ras dan minyak goreng, kita tak punya stok untuk melakukan operasi pasar,”ujar Ahmad Dadek.(*)
Baca juga: Muncul Kabar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Serahkan Kekuasaan Pada Putranya