Irigasi Jebol Dihantam Banjir

Tanggul irigasi skunder di Gampong Tangkueng, Kecamatan Sakti, Pidie, Minggu (6/12/2020), jebol dihantam banjir

Editor: hasyim
SERAMBI/M NAZAR
Tanggul irigasi skunder di Gampong Tangkueng, Kecamatan Sakti, Pidie, jebol dihantam banjir, Minggu (6/12/2020). SERAMBI/M NAZAR 

SIGLI - Tanggul irigasi skunder di Gampong Tangkueng, Kecamatan Sakti, Pidie, Minggu (6/12/2020), jebol dihantam banjir. Akibatnya, 1.043 hektare sawah di empat kecamatan akan kekurangan air.

M Yasin (43), warga Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie, kepada Serambi, Minggu (6/12/2020), mengatakan, tanggul Irigasi Tangkueng sudah dua kali rusak dihantam banjir. Rusaknya irigasi itu, sambungnya, menyebabkan petani kesulitan memperoleh air saat hujan tidak turun.

"Saat rusak pertama sudah diperbaiki oleh Dinas Pengairan Aceh secara darurat dengan dipasang beronjong. Namun, beronjong tersebut sudah jebol kembali. Saat beronjong itu dibangun, petani sangat senang. Tapi, ternyata tanggul tersebut tidak lama bertahan" jelasnya. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie, Ir Sofyan, kepada Serambi, Minggu (6/12/2020) mengatakan, irigasi skunder tersebut mengaliri persawahan di empat kecamatan yaitu Mutiara, Kembang Tanjong, Simpang Tiga, dan Kecamatan Sakti. Luas sawah di empat kecamatan itu sekitar 1.043 hektare. Pada Juni 2020, menurut Sofyan, irigasi skunder Tangkueng pernah ditangani secara darurat oleh Dinas Pengairan Aceh bersama Dinas PUPR Pidie dengan memasang beronjong.

"Namun, beronjong itu jebol kembali sehingga air dalam irigasi skunder kini mengalir ke irigasi pembuang. Kalau beronjongnya tidak jebol, air yang disuplai ke empat kecamatan tersebut mengalir melalui talang air," ungkapnya.

Sofyan menjelaskan, jebolnya irigasi itu menyebabkan petani di Mutiara, Kembang Tanjong, Simpang Tiga, dan Kecamatan Sakti akan kekurangan air untuk masa tanam padi jika tidak turun hujan. Tapi, saat ini karena sedang musim penghujan tidak masalah, meski suplai air dari irigasi tersebut terganggu.

Dirincikan, luas sawah yang dialiri  Irigasi Tangkueng masing-masing Kecamatan Mutiara 500 hektare, Kembang Tanjong 525 hektare, Simpang Tiga ratusan hektare, dan Kecamatan Sakti puluhan hektare. "Kita akan laporkan kembali ke Dinas PUPR Pidie untuk diteruskan ke Dinas Pengairan Aceh. Sebab, penangan irigasi itu tanggungjawab Dinas Pengairan Aceh karena mengairi sawah lebih dari seribu hektare," pungkasnya. (naz) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved