Internasional
Senapan Mesin Kecerdasan Buatan Israel Membunuh Ilmuwan Nuklir Iran, 13 Peluru Bersarang di Tubuhnya
Pemerintah Iran telah mengklaim senapan mesin yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk membunuh ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhriz
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran telah mengklaim senapan mesin yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk membunuh ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhrizadeh.
Sebanyak 13 peluru bersarang di tubuhnya, ketika rezim Iran berusaha menampilkan dirinya sebagai korban dari pembunuhan berteknologi tinggi yang rumit.
Dilansir The Telegraph, Senin (7/12/2020), kisah baru tentang bagaimana salah satu tokoh terpenting rezim dibunuh di dalam negeri digambarkan oleh Laksamana Ali Fadavi, Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Kantor berita Iran Mehr mengutip Laksamana Fadavi yang mengatakan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh dengan "kecerdasan buatan"
Baca juga: Menlu Iran Desak Joe Biden Akhiri Prilaku AS yang Nakal
Termasuk teknologi pengenalan wajah digunakan untuk mengidentifikasi dan membunuh Fakhrizadeh.
"Kami telah memeriksa dan menemukan satelit mengendalikan senapan mesin dari jarak jauh, dan tidak ada teroris di tempat itu," kata laksamana itu.
Dia menambahkan senapan mesin itu sangat akurat sehingga tidak mengenai istri Fakhrizadeh, yang duduk di mobil yang sama ketika melakukan perjalanan melalui kota Absard dan disergap.
Setelah ditembak, Fakhrizadeh dibawa ke rumah sakit tempat dia meninggal karena luka-lukanya.
Beberapa analis meragukan klaim bahwa pembunuhan dilakukan dengan remote control, tanpa operator di lapangan, karena akan ada risiko tinggi kesalahan teknologi.
Laporan terbaru Iran juga akan membuat para pemimpin rezim merasa malu atas apa yang tampaknya menjadi kegagalan keamanan nasional.
Sehingga, memungkinkan kekuatan asing membunuh seorang anggota senior rezim di tanah Iran.
Baca juga: Jet Tempur Israel Terbang Rendah di Udara Lebanon, Saat Ilmuwan Nuklir Iran Dimakamkan
Iran telah berulang kali mengklaim pembunuhan itu dilakukan oleh musuh bebuyutannya Israel.
Israel telah mengatakan Fakhrizadeh adalah kepala program nuklir Iran dan mencoba mengembangkan hulu ledak nuklir.
Pada 2018, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, mengatakan tentang Fakhrizadeh "ingat nama itu," saat dia memberikan pidato yang menguraikan kegiatan nuklir Iran.
Sebuah komentar yang diklaim Iran sebagai bukti keterlibatan negara Yahudi itu.
Baca juga: Mohsen Fakhrizadeh Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit
Rincian terbaru datang ketika Inggris, Prancis dan Jerman mendesak Iran untuk menghentikan perluasan program nuklirnya.
Karena berisiko merusak diplomasi dengan Joe Biden, presiden AS yang akan datang.(*)