Luar Negeri

Warga Palestina dan Pasukan Israel Bentrok di Pemakaman Bocah yang Meninggal Ditembak Israel

Bentrokan meletus antara pasukan Israel dan Palestina pada Sabtu (5/12/2020) di pemakaman.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Demonstran Palestina berdebat dengan tentara Israel selama protes terhadap pemukiman Yahudi di Lembah Jordania, Tepi Barat, Selasa (24/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM, RAMALLAH - Bentrokan meletus antara pasukan Israel dan Palestina pada Sabtu (5/12/2020) di pemakaman.

Bentrokan terjadi di pemakaman anak berusia 13 tahun yang meninggal dunia ditembak oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Ratusan pelayat berkumpul dan membawa tubuh remaja bernama Abu Alaya, yang dibungkus bendera Palestina melalui jalan-jalan di Ramallah dan desa Almugayer, tempat pemuda itu diserang pada Jumat (4/12/2020).

Kementerian kesehatan setempat menyebutkan anak laki-laki itu ditembak saat bentrokan yang terjadi antara warga Palestina yang melempar batu dengan tentara Israel di desanya, seperti yang dilansir dari The Independent pada Sabtu (6/12/2020).

Pasukan Israel menyerang untuk menanggapi protes yang dilakukan oleh penduduk setempat terhadap pos pemukiman baru di daerah desa Almugayer.

Remaja itu dilarikan ke rumah sakit setempat setelah tertembak di perutnya, di mana dia kemudian meninggal karena luka-lukanya, menurut surat kabar Israel, Haaretz.

Di pemakaman, puluhan orang melemparkan batu ke arah pasukan Israel dan membakar ban. Tentara Israel menanggapinya dengan semburan gas air mata.

 Pada Jumat malam, utusan politik PBB di wilayah itu mengatakan dia "terkejut" dengan pembunuhan remaja Palestina itu.

Israel harus "dengan cepat" dan independen "menyelidiki insiden yang mengejutkan dan tidak dapat diterima ini," tulis Nikolay Mladenov, Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, di Twitter.

Kementerian luar negeri Palestina serta faksi Palestina menganggap insiden itu sebagai " kejahatan perang", menambahkan bahwa Israel harus bertanggung jawab.

 Sementara itu, militer Israel, mengomentari kematian tersebut, mengatakan "puluhan perusuh" melemparkan batu ke arah personel Israel dan polisi perbatasan, yang menanggapi dengan "cara pembubaran kerusuhan."

Ia membantah bahwa pasukannya menggunakan amunisi untuk membubarkan massa dari warga Palestina.

Unicef, badan PBB yang menangani masalah anak-anak, mengutuk pembunuhan remaja Palestina yang bernama Abu Alaya itu.

“Unicef mendesak otoritas Israel untuk sepenuhnya menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak semua anak dan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap anak, sesuai dengan hukum internasional,” kata Ted Chaiban, direktur regional Unicef untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Konfrontasi antara pemuda Palestina dan pasukan Israel yang memasuki wilayah yang dikuasai Palestina di Tepi Barat yang diduduki adalah hal biasa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved