Berita Aceh Tamiang

Kedapatan Angkut Tuak, Sopir Minibus Medan – Tamiang Terancam Dihukum Cambuk

Gara-gara sikapnya yang main angkut sembarangan, dirinya pun dituduh bagian dari komplotan penyelundup tuak dari Sumatera Utara ke Kota Kualasimpang.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Foto: Satpol PP dan WH
Dedi (kanan) pasrah ketika petugas menemukan satu jeriken berisi tuak dari dalam minibusnya. Pelaku terancam dieksekusi cambuk 20 kali bila terbukti bersalah. 

Gara-gara sikapnya yang main angkut sembarangan, dirinya pun dituduh bagian dari komplotan penyelundup tuak dari Sumatera Utara ke Kota Kualasimpang. Secara fakta, tuduhan ini tidak bisa ditampik pria asal Kota Binjai, Sumatera Utara ini. Satu jeriken berisi penuh tuak, sudah cukup bagi petugas untuk menggiring pria ini jeruji besi.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Keselamatan penumpang mutlak menjadi tanggung jawab seorang sopir.

Namun lain cerita, bila sopir sendiri yang tidak memiliki tanggung jawab, ancaman hukuman cambuk pun menanti.

Cerita ironis inilah yang kini dihadapi Dedi Ramadhani (41), sopir minibus Jumbo rute Medan – Aceh Tamiang.

Gara-gara sikapnya yang main angkut sembarangan, dirinya pun dituduh bagian dari komplotan penyelundup tuak dari Sumatera Utara ke Kota Kualasimpang.

Secara fakta, tuduhan ini tidak bisa ditampik pria asal Kota Binjai, Sumatera Utara ini.

Satu jeriken berisi penuh tuak, sudah cukup bagi petugas untuk menggiring pria ini jeruji besi.

Baca juga: RSUD Teungku Peukan Abdya Terima Alkes Bi Level Positive Airways Pressure dari Mendagri RI

Meski berkilah barnag haram itu bukan miliknya, petugas bersikeras Dedi sosok paling bertanggung jawab karena tuak itu ditemukan di dalam minibus Jumbonya.

“Sejauh ini dia orang paling bertanggung jawab atas temuan tuak itu,” kata Kabid Penegakan Syariat Islam Satpol PP dan WH Aceh Tamiang, Syahrir Pua Lapu, Selasa (8/12/2020).

Terseretnya Dedi dalam kasus ini sendiri, bukan tanpa sebab.

Semua berawal dari keresahan masyarakat, atas maraknya peredaran tuak di Aceh Tamiang.

Usut punya usut, tuak ini ternyata didatangkan khusus dari arah Sumatera Utara menggunakan minibus Jumbo.

“Jumbo itu selalu menurunkan tuak di depan Terminal Kota Kualasimpang,” kata Syahrir.

Berbekal informasi itu, Unit Intel Satpol PP dan WH Aceh Tamiang pun mulai disebar untuk menghimpun informasi lebih dalam.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved