Sholawat
Sholawat Nabi Keutamaannya Dosa Diampuni, Penyakit Disembuhkan, Rezeki Dimudahkan Allah SWT
Untuk memuji dan mengagungkan beliau, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat sebagai bentuk kecintaan
Untuk memuji dan mengagungkan beliau, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat sebagai bentuk kecintaan
SERAMBINEWS.COM - Ummat islam saat ini masih mengingat Rasulullah memperbanyak membaca sholawat.
Apalagi sekarang bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Bulan Rabiul Awal disebut juga bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.
Sebagian umat muslim sudah seharusnya kita mengagungkan Rosulullah SAW baginda Nabi Muhammad SAW setiap hari khususnya di bulan kelahirannya.
Untuk memuji dan mengagungkan beliau, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat sebagai bentuk kecintaan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha Dijelaskan Ustaz Abdul Somat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Presiden Jokowi Punya 3 Skenario Reshuffle Kabinetnya
Baca juga: Resep Lengkap dan Cara Praktis Buat Aneka Dimsum, Pemula Pun Bisa, Hasilnya Enak
Maulid Nabi merupakan sebuah peringatan hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12
Rabiul Awal
(berdasarkan kalender Islam).
Meski demikian, terdapat dua versi terkait asal usul kelahiran Nabi Muhammad.
Terdapat sebuah riwayat yang bersumber dari sahabat Nabi mengungkapkan jika Nabi Muhammad lahir pada Senin 12 Rabiul Awwal, bertepatan dengan tahun gajah.
Namun, terdapat riwayat yang bersumber dari ahlul bait Nabi, Nabi Muhammad lahir ketika terbit fajar, hari Jumat 17 Rabiul Awwal tahun gajah.
Walaupun terdapat berbagai versi terkait kelahiran Nabi Muhammad, tetap lah kelahirannya tersebut menjadi malam yang mulia.
Nabi Muhammad dilahirkan di Kota Mekkah dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
Lahirnya Nabi Muhammad di bulan Rabi’ul Awal seiring musimnya bunga berkembang disebut merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.
Ayahanda Nabi Muhammad meninggal dunia ketika perjalanan pulang setelah berdagang dari Syam dan kemudian singgah di Madinah.