Internasional
AS Jatuhkan Sanksi Teror Terhadap Utusan Iran untuk Houthi di Yaman
Pemerintah AS memberlakukan sanksi terkait terorisme pada Selasa (8/12/2020) pada Utusan Iran untuk milisi Houthi Yaman.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pemerintah AS memberlakukan sanksi terkait terorisme pada Selasa (8/12/2020) pada Utusan Iran untuk milisi Houthi Yaman.
Meskipun Iran menggambarkannya sebagai duta besar, Hasan Irlu beroperasi untuk sayap luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang dikenal sebagai Pasukan Quds, kata Departemen Keuangan AS.
Universitas Internasional Al-Mustafa Iran juga menjadi sasaran sanksi karena berfungsi sebagai platform untuk operasi dan perekrutan Pasukan Quds di luar negeri.
Dilansir Reuters, warga negara Pakistan yang berbasis di Iran, Yousef Ali Muraj, ditunjuk untuk membantu Pasukan Quds.
Mengkoordinasikan, merencanakan, dan melaksanakan operasi di Timur Tengah dan Amerika Serikat.
Iran mengumumkan kedatangan Irlu di ibu kota Yaman yang dikendalikan Houthi, Sanaa pada bulan Oktober 2020.
Baca juga: Koalisi Arab Saudi Tangkap Mata-mata Houthi, Akui Beri Informasi Sebelum Melakukan Serangan
Houthi yang didukung Iran merebut Sanaa pada tahun 2014 memaksa pemerintah yang diakui secara internasional untuk melarikan diri dan memicu konflik yang telah menghancurkan negara itu.
"Dengan mengirim Irlu ke Yaman, IRGC-QF mengisyaratkan niatnya untuk meningkatkan dukungan kepada Houthi," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat sanksi diumumkan.
Pompeo mengatakan juga semakin memperumit upaya internasional mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik di Yaman.
"IRGC-QF adalah alat utama rezim Iran untuk menabur kekacauan dan kehancuran di Timur Tengah," tambah Pompeo.
Amerika Serikat akan terus mengambil tindakan terhadap IRGC-QF untuk mengganggu jaringan fasilitasi dan memutus sumber daya yang mendukung kegiatan kelompok teroris. "
Saat ini, AS menunjuk Hasan Irlu, seorang perwira Pasukan Pengawal Revolusi Islam - Qods, dan seorang individu dan universitas yang mendukung operasi perekrutan IRGC-QF.
Dukungan Iran untuk Houthi memicu konflik di Yaman dan memperburuk ketidakstabilan negara.
Dalam penunjukannya, Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS memberi alasan.
Pengiriman Iran atau Irlu sebagai utusan untuk Houthi menjadikannya satu-satunya negara yang mengakui milisi sebagai pemerintah.