Human Interest Story
Kisah Ayah dan Anak Pemulung di Banda Aceh, Ternyata Simpan Berbagai Misteri, Begini Faktanya
Kisah ayah dan anak berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh, ternyata menyimpan berbagai misteri dan faktanya sedikit demi sedikit terkuak.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Permasalahan sosial atau kemiskinan akan sejalan jika mereka yg di bantu mau berusaha u merubah hidup dengan BEKERJA
Tapi jika jalan meminta lebih enak dengan bawa anak..yah itu yg tetap akan di jalani. Instan dan malas.
Mengapa tak di tanyakan apakah Rafi anaknya tidak sekolah atau di ambil sama dinas sosial atau seperti dulu rekan saya Mahdalena dari SOS yg akan mengasuh dan mendidik Rafi yg pada kenyataan nya Amri bawa parang ..marah ke yayasan SOS dan ambil Rafi utk di bawa dengan alasan pura2 mulung.
Alhamdulillah sertifikat rumah yg kami beli dgn bantuan donatur semua..masih di tangan saya.. karena takut beliau jual.
Pak Khairul Fahmi dan Nurlaily Laily dari pekerja sosial dinsos juga pernah ikut evakuasi mereka utk mendapatkan penanganan tapi akhirnya nyerah (emoji tertawa) akan banyak permasalah sosial yg bs kita atasi jika ada kemauan mereka utk bekerja.
Dan ada juga ibu 3 anak yg ikut mulung di seputaran kota Banda Aceh. Pernah lihat kan ??
Mudah2 an jangan semakin banyak MODUS itu akan di ikuti oleh PESERTA LAINNYA. Semoga dinas sosial cepat tanggap dengan situasi seperti ini. Kasian anak anak mereka."
Serambinews.com kemudian menghubungi Ratna Eliza untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Sumbar, Jambi, Bengkulu, Kepri, Kalteng, Kalsel, Kalut, Sulut dan Sulteng
Baca juga: Perjuangkan Hak Ahli Waris, Kakak Beradik Ini Ditangkap Polisi, Begini Kasus yang Membelitnya
Pengalaman mendebarkan
Ratna Eliza menceritakan, awal mula pertemuannya dengan Amri, awalnya ia merasa kasihan melihat Rafli dibawa bekerja memungut botol bekas atau memulung.
Pertemuan tersebut telah berlangsung dua tahun lalu, Ratna mengikuti Amri ke tempat mereka tinggal, yakni di Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
Keluarga Amri tinggal di rumah beratap seng dan beralas tanah, karena merasa sedih dan prihatin, Ratna bersama teman-teman mulai menggalang donasi.
Saat itu terangnya, turut serta Khairul Fahmi, Mahdalena dari SOS Children dan Lely dari Peksos Dinsos.
Untuk diketahui, seperti dikutip pada website resmi, SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang.
Setelah donasi terkumpul, rumah saudara dari Leli di Ujong Batee terbeli dan diserahkan ke Amri, dengan syarat agar anaknya tidak diajak lagi turun ke jalan. Karena tidak baik untuk kondisi psikis anak.