Human Interest Story
Kisah Ayah dan Anak Pemulung di Banda Aceh, Ternyata Simpan Berbagai Misteri, Begini Faktanya
Kisah ayah dan anak berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh, ternyata menyimpan berbagai misteri dan faktanya sedikit demi sedikit terkuak.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kisah ayah dan anak berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh, ternyata menyimpan berbagai misteri dan faktanya sedikit demi sedikit terkuak.
Amri Syafrizal (41) bersama anaknya Muhammad Rafli (5) sempat menjadi sorotan.
Keberadaannya yang setiap hari berjalan kaki hingga puluhan di jalanan Kota Banda Aceh, menimbulkan tanda tanya pengguna jalan.
Ternyata, ayah dan anak ini berjalan kaki sambil mencari botol bekas minuman untuk dijual alias memulung.
Kisah pria dan anak pejalan kaki ini viral di media sosial setelah diangkat Serambinews.com, Senin (7/12/2020) dan Serambi Indonesia edisi Rabu (9/12/2020).
Baca juga: VIDEO Kisah Pria dan Bocah Pejalan Kaki di Banda Aceh, Bikin Haru dan Membawa Pesan Inspiratif
Baca juga: VIRAL Kisah Bapak dan Anak Pemulung Berjalan Kaki di Banda Aceh, Tuai Respon Haru dan Positif
Keberadaan pria ini di jalanan Kota Banda Aceh telah menjadi perhatian warga, karena rutinitas itu telah berlangsung beberapa tahun.
Bahkan, tiga tahun lalu, pria ini terlihat berjalan kaki sambil menggendong anaknya yang masih bayi.
Kini, anaknya itu telah berusia lima tahun, dan selalu ikut berjalan kaki bersama dirinya.
Baca juga: Ayah dan Anak Mencari Botol Bekas untuk Menyambung Hidup
Kisahnya yang diangkat di edisi cetak Serambi Indonesia, juga mendapat respons dari banyak kalangan.
Salah satu pengguna Facebook, kemudian memberikan penjelasan tentang keberadaan pria dan anak ini.
Ia adalah Ratna Eliza (45), perempuan yang berprofesi sebagai Staf KEU Lab School Unsyiah / Founder C4.
Ratna menulis memberikan penjelasan tentang sosok Amri.
Berikut penjelasan lengkap Ratna Eliza yang diposting di akun Facebooknya, Rabu (9/12/2020) pukul 10.10 WIB.
"Saat baca link berita tentang Amri di koran serambi.. kami hanya bs tersenyum saja.. sangat paham siapa beliau.yg kami bantu 2 tahun lalu..