Internasional

AS Perintahkan Robek dan Ganti Komponen Huawei

Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) telah memerintahkan perusahaan telekomunikasi AS untuk menghapus peralatan Huawei dari jaringan mereka.

Editor: M Nur Pakar
Reuters
Huawei 

SERMBINEWS.COM, WASHINGTON - Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) telah memerintahkan perusahaan telekomunikasi AS untuk menghapus peralatan Huawei dari jaringan mereka.

FCC juga telah memulai proses pencabutan izin China Telecom untuk beroperasi di AS.

Perintah "sobek dan ganti" adalah langkah terbaru AS terhadap Huawei yang dibuat atas dasar keamanan nasional, lansir AP, Jumat (11/12/2020).

Pesanan tersebut termasuk subsidi untuk operator yang lebih kecil untuk melepas dan mengganti peralatan.

Namun, komisi tidak bisa benar-benar melaksanakan reimbursement tanpa persetujuan pendanaan dari kongres.

Inggris akan memberlakukan penghentian awal penggunaan kit Huawei 5G baru

Baca juga: Arab Saudi Fokus Pengembangan Kecerdasan Buatan, Tandatangani MoU dengan IBM, Alibaba dan Huawei

Ketua FCC, Ajit Pai mengatakan Huawei memiliki hubungan dekat dengan militer China dan komunitas intelijen serta Partai Komunis, dan hubungan itu ada di setiap tingkat perusahaan hingga pendirinya.

"Kekhawatiran tentang Huawei tidak hanya bersifat hipotetis: entitas independen telah mengidentifikasi banyak kerentanan keamanan pada peralatan Huawei," katanya.

"Bahkan menemukan kurang aman dibandingkan dengan perusahaan lain, mungkin dengan sengaja," kata Pai.

Dia mengatakan Huawei juga tunduk pada undang-undang "sweeping" yang memaksa perusahaan membantu dan bekerja sama dengan badan intelijen China dan melarang pengungkapan bantuan itu.

FCC akan menerbitkan daftar peralatan dan layanan komunikasi yang ditentukan sebagai risiko keamanan nasional.

Baca juga: Amerika Serikat Blokir Tiktok, WeChat dan Huawei, China Langsung Membalas

Diperkirakan program tersebut akan membutuhkan setidaknya 1,6 miliar dolar AS untuk mengganti penyedia yang memenuhi syarat.

Mengambil subsidi federal sebagian besar untuk memberikan layanan di daerah pedesaan AS.

Huawei telah lama membantah tuduhan AS bahwa perusahaan yang dijalankan pemerintah dan merupakan ancaman bagi keamanan nasional.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan menyatakan kecewa dengan keputusan tersebut.

Baca juga: China Berang Setelah Inggris Keluarkan Huawei dari Proyek 5G

"Jangkauan berlebihan ini menempatkan warga AS pada risiko di daerah pedesaan yang sebagian besar kurang terlayani - selama pandemi, ketika komunikasi yang dapat diandalkan sangat penting," kata perusahaan itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved