Luar Negeri

Sehari Setelah Normalisasi dengan Israel, Amerika Serikat Jual Senjata Rp 14 Triliun kepada Maroko

Proposal yang bernilai Rp 14,1 triliun tersebut mencakup 4 drone buatan Amerika Serikat, serta amunisi berpemandu presisi

Editor: Faisal Zamzami
facebook
Jet tempur Euro Fighter Typhoon Austria yang jarang digunakan karena keterbatasan anggaran 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON DC - Administrasi pemerintahan Presiden Trump lakukan penjualan senjata 1 miliar dollar AS (Rp 14,1 triliun) kepada Maroko pada Jumat (11/12/2020), sehari setelah melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui kesepakatan itu, Reuters menyebutkan bahwa pemerintahan Trump telah mengirim pemberitahuan kepada Kongres tentang penjualan senjata yang diusulkan.

Proposal yang bernilai Rp 14,1 triliun tersebut mencakup 4 drone buatan Amerika Serikat, serta amunisi berpemandu presisi, kata sumber itu, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (12/12/2020). 

Pemberitahuan Departemen Luar Negeri kepada Kongres tentang kesepakatan senjata yang diusulkan memulai pemrosesan formal penjualan, menurut laporan Bloomberg pada Jumat, mengutip dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Bloomberg juga melaporkan bahwa kesepakatan itu mencakup 4 drone dan amunisi berpemandu laser.

 Kongres diberi tahu tentang kesepakatan senjata internasional utama dan diberi kesempatan untuk meninjaunya sebelum disetujui.

Di bawah undang-undang ekspor senjata Amerika Serikat, anggota Kongres dapat mencoba memblokir penjualan semacam itu dengan menawarkan resolusi ketidaksetujuan, tetapi sumber mengatakan penjualan senjata itu diharapkan terjadi.

Kesepakatan senjata AS bernilai miliaran dolar baru-baru ini dengan UEA, yang terjadi setelah negara Teluk itu menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel, secara luas dikecam oleh beberapa legislator AS yang mencoba memblokir penjualan tersebut.

Upaya itu gagal awal pekan ini di Senat AS. Reuters pertama kali melaporkan kesepakatan penjualan senjata pada Kamis setelah Presiden AS Donald Trump memuji perjanjian normalisasi antara Maroko dan Israel.

Normalisasi yang dikutuk oleh para pemimpin Palestina, dicapai setelah Washington mengakui klaim Maroko atas wilayah sengketa Sahara Barat.

Maroko adalah negara Arab keempat yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel atas perintah pemerintahan Trump setelah Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan.

Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump mengakui kedaulatan Maroko di wilayah yang disengketakan.

Raja Maroko Mohammed VI pada Kamis (10/12/2020) mengatakan negaranya akan "melanjutkan kontak resmi... dan hubungan diplomatik dengan segera" dengan Israel, menurut pernyataan dari istana kerajaan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji normalisasi itu sebagai peristiwa "bersejarah," dan menyebutnya sebagai "cahaya perdamaian besar lainnya" di wilayah tersebut.

Sebelumnya Israel menandatangani kesepakatan serupa dengan negara-negara Arab antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Sudan, dan Bahrain.

"Saya selalu percaya bahwa hari bersejarah ini akan datang," kata Netanyahu, sebelum menyalakan lilin untuk Perayaan Hanukkah, yang dimulai Kamis, (10/12/2020).

Netanyahu dan Mohammed VI sama-sama akan meningkatkan kesepakatan ini dengan membuka penerbangan langsung antar negara dan pembukaan misi diplomatik.

 Normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dan Israel telah lama dianggap mustahil karena konflik panjang Israel-Palestina.

Tidak semua menyambut baik pengumuman normalisasi itu.

Bassam As Salhi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mengutuk normaliasi tersebut.

"Setiap orang Arab yang mundur dari inisiatif perdamaian Arab (2002), yang menetapkan bahwa normalisasi terjadi hanya setelah Israel mengakhiri pendudukannya atas tanah Palestina dan Arab, tidak dapat diterima dan meningkatkan permusuhan dengan Israel dan penolakannya terhadap hak-hak rakyat Palestina," kata Salhi kepada kantor berita Reuters. Di Gaza, Hazem Qassem, juru bicara kelompok Hamas, berbicara sama kritisnya.

"Ini adalah dosa dan ini tidak layak untuk rakyat Palestina. Pendudukan Israel menggunakan setiap normalisasi baru untuk meningkatkan agresi terhadap rakyat Palestina dan meningkatkan perluasan permukiman," kata Qassem.

Sementara Presiden AS Donald Trump jadi orang pertama yang mengumumkan pada Kamis (10/12/2020) bahwa Maroko dan Israel telah setuju melakukan normalisasi hubungan, menyusul panggilan telepon dengan Raja Maroko Mohammed VI.

"Terobosan SEJARAH lain hari ini! Dua sahabat BESAR kita, Israel dan Kerajaan Maroko, telah menyetujui hubungan diplomatik penuh - sebuah terobosan besar untuk perdamaian di Timur Tengah!" twit Trump.

Baca juga: VIDEO Habib Rizieq Shihab menjadi imam Salat Maghrib di sela sela pemeriksaan di Polda Metro Jaya

Baca juga: Ratusan Tulang Manusia Ditemukan di Menara Tengkorak, Termasuk Wanita dan Anak-anak

Baca juga: Manfaat Menggunakan Penutup Mata Saat Tidur, Buat Tidur Lebih Cepat Hingga Cegah Mata Kering

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Jual Senjata Rp 14 Triliun kepada Maroko Sehari Setelah Normalisasi dengan Israel "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved