Berita Banda Aceh
ISBI Aceh Gelar Workshop Makrame, Seni Menyimpul Benang
Makrame adalah seni atau kerajinan simpul-menyimpul tali atau rantai benang sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
Makrame adalah seni atau kerajinan simpul-menyimpul tali atau rantai benang sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jurusan Seni Rupa dan Desain Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melakukan workshop makrame di lingkungan Gampong Jantho Makmur, Aceh Besar.
Makrame adalah seni atau kerajinan simpul-menyimpul tali atau rantai benang sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Produk makrame bisa digunakan sebagai hiasan, dekorasi, atau aksesoris lainnya.
Pada workshop kali ini temanya disesuaikan dengan tren bunga yang sedang digemari oleh kaum ibu di masa pandemi Covid-19, sehingga karya yang dihasilkan langsung bisa dimanfaatkan oleh para ibu PKK untuk memperindah penampilan tanaman hias.
Baca juga: Mulai Tahun Depan, Aceh Tamiang Kutip Retribusi Menara Telekomunikasi Rp 197 Juta
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Abdya Nihil Selama Tiga Hari Terakhir, Hasil Sampel Swab Negatif Corona
Baca juga: Pasangan Tunangan Tewas Kecelakaan, Akan Menikah Bulan Depan, Ayah Irma Yunita Nangis Ungkap Hal Ini
Workshop makrame ini dilaksanakan tanggal 15-16 Desember 2020 di Gedung Kantor Keuchik Jantho Makmur, Aceh Besar, diikuti 50 peserta yang terdiri atas ibu-ibu PKK Gampong Jantho Makmur.
Turut hadir Koordinator Prodi serta dosen Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh.
Dalam workshop dua hari ini
ISBI mengundang dua narasumber untuk membekali para peserta, yakni Yoki Andrian MSi.Ak dan Inas Ghina SS, MGen, App Ling.
Yoki Andrian merupakan Kepala Bidang Pengembangan Ketahanan Sosial Budaya Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Besar, sedangkan Inas Ghina merupakan pengusaha/pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Inas Ghina mengatakan, untuk membuat kerajinan makrame, peserta harus paham tentang langkah awal dalam menyimpul tali atau benang.
Menurutnya, ada sepuluh teknik dasar untuk membuat kerajinan makrame. Masing-masing teknik memiliki tingkat kerumitan yang berbeda.
Inas menambahkan, produk makrame bisa menjadi peluang yang menjanjikan jika disertai dengan strategi pemasaran produk yang tepat.
Strategi pemasaran yang ia maksudkan adalah memaksimalkan potensi media sosial, menggunakan influencers, menggunakan aplikasi jual beli barang, dan bekerja sama dengan galeri seni (art gallery) orang lain.
Sementara itu, Fauziana Izzati selaku ketua pelaksana workshop mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh sebagai salah satu bentuk kerja sama yang dibangun Kampus ISBI Aceh dengan masyarakat luas.
Fauziana berharap workshop tersebut berjalan kondusif dengan mengikuti protokol kesehatan yang fasilitasnya (masker, hand sanitizer, peralatan cuci tangan, dan sabun) telah disediakan oleh ISBI Aceh maupun pihak Kantor Keuchik Kota Jantho.
Acara ini dibuka oleh Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, Hatmi Negria Taruan MSn.
Dalam sambutannya, Hatmi mengatakan bahwa ISBI Aceh selalu berusaha memberikan pengenalan ilmu seni kepada masyarakat awam.
"Salah satu bentuk pengenalan yang kami lakukan adalah memberikan workshop makrame. Pemilihan tema ini disesuaikan dengan tren bunga yang sedang digemari oleh kaum ibu di masa pandemi, sehingga hasil pelatihan ini langsung bisa dimanfaatkan para ibu PKK untuk tanaman hiasnya," kata Hatmi.
Ia juga berharap hasil workshop ini bisa melahirkan pelaku UMKM di kalangan ibu-ibu PKK Gampong Jantho Makmur agar lebih produktif dalam membangun perekonomian daerah.
Ainal Mardiah selaku peserta kegiatan sekaligus ibu kader PKK menyebutkan bahwa workshop tersebut sangat berguna baginya dan ibu-ibu PKK lainnya untuk mengasah kreativitas mereka dalam kondisi pandemi saat ini.
"Kami ibu PKK berharap agar kegiatan workshop seperti ini terus dilaksanakan oleh Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh dan tidak berhenti pada kegiatan makrame saja," demikian Ainal Mardiah. (*)