Penanganan Covid 19

Aceh Masih Zona Oranye, Perlu Kerja Keras Semua Pihak untuk Perbaiki Kondisi Pandemi Setiap Daerah

Status Aceh sebagai zona oranye ditetapkan berdasarkan penilaian mingguan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasiona

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Dok Polres Bener Meriah
Pelanggar protokol kesehatan (Protkes) di Kabupaten Bener Meriah langsung dilakukan rapid test dalam Operasi Yustisi yang dilaksanakan di Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (16/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aceh masih berstatus zona oranye, seperti dua minggu lalu. Sementara 37 orang dilaporkan sembuh dari infeksi virus corona.

“Meski semua kabupaten dan kota di Aceh merupakan zona oranye, zona risiko sedang kenaikan kasus Covid-19, namun memiliki varian nilai skoring yang berbeda-beda” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada media di Banda Aceh, Selasa (15/12/2020).

Status Aceh sebagai zona oranye ditetapkan berdasarkan penilaian mingguan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional per 13 Desember 2020.

Dikutip Serambinews.com dari situs Humas Pemerintah Aceh humas.acehprov.go.id Saifullah menjelaskan bila membandingkan perolehan nilai skor dwimingguan (6 Desember vs 13 Desember 2020) masing-masing kabupaten/kota, ada yang nilai skor-nya meningkat meski beberapa digit, ada yang tetap, dan bahkan ada yang nilai skor-nya menurun.

Sembilan kabupaten/kota yang nilai skor-nya meningkat beberapa digit meliputi Aceh Tenggara (2,34 vs 2,39), Aceh Timur (2,28 vs 2,33), Aceh Barat (2,12 vs 2,17), Simeulue (2,21 vs 2,29), Aceh Singkil (1,81 vs 2,08), Bireuen (2,23 vs 2,28), Benar Meriah (2,07 vs 2,13), Kota Sabang (2,16 vs 2,26), Kota Langsa (2,13 vs 2,17).

Kemudian, delapan kabupaten/kota nilainya tetap, meliputi Aceh Tengah (2,12 vs 2,12), Pidie (2,21 vs 2,21), Aceh Utara (2,2 vs 2,2), Aceh Jaya (2,16 vs 2,16), Aceh Tamiang (2,06 vs 2,06), Pidie Jaya (2,17 vs 2,17), Kota Banda Aceh (2,13 vs 2,13), Kota Lhokseumawe (2,16 vs 2,16).

Sedangkan enam kabupaten/kota yang nilai skor-nya makin menurun, yakni Aceh Selatan (2,33 vs 2,24), Aceh Besar (2,09 vs 2,02), Aceh Barat Daya (2,4 vs 2,35), Gayo Lues (2,26 vs 2,21), Nagan Raya (2,29 vs 2,19), dan Kota Subulussalam (2,1–1,86).

“Kabupaten/kota yang nilainya meningkat sedang mengarah ke zona kuning, dan kita berharap yang nilai menurun tidak semakin turun hingga menjadi zona merah. Perlu kerja keras semua pihak untuk memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 di setiap daerah,” kata SAG.

Sebagaimana pernah diberitakan, Tim Pakar Satgas Covid-19 Nasional menghitung indikator berdasarkan data surveilans dan database rumah sakit online Kementerian Kesehatan.

Indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan, diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

Baca juga: Jika Lionel Messi Angkat Kaki dari Barcelona, Manchester City Klub Terbaik Bagi La Pulga

Baca juga: Kasus Bansos Mensos Juliari Batubara, KPK Dalami Uang Rp 14,5 Miliar yang Diamankan Saat OTT

Baca juga: VIRAL Istri Pakaikan Kaus Kaki pada Suami Sebelum Sesi Foto, Warganet Kira Suami Idap Disabilitas

Hasil perhitungan dikategorisasikan menjadi empat zona risiko; zona risiko tinggi (merah) : 0 – 1,80, zona risiko sedang (oranye): 1,81 – 2,40, zona risiko rendah (kuning): 2,41 – 3,0, dan zona tidak ada kasus (hijau): tidak tercatat kasus Covid-19 positif atau tidak ada penambahan kasus (konfirmasi) baru dalam empat minggu terakhir, dan angka kesembuhan 100%.

“Data hasil skoring dan pembobotan setiap kabupaten/kota di atas penting bagi Satgas Covid-19 dan segenap komponen pemerintahan dan masyarakat, sehingga dapat menakar effort yang masih diperlukan untuk meninggalkan zona oranye dan naik ke zona kuning atau zona risiko rendah Covid-19,” sebut Saifullah.

Rincian kasus kumulatif

Sementara itu dilaporkan kasus akumulatif Covid-19, sejak kasus pertama diumumkan pada 27 Maret 2020 silam, jumlah akumulatif kasus Covid-19 Aceh sudah mencapai 8.538 orang.

Penderita yang dirawat saat ini 810 orang, sembuh 7.386 orang, dan 342 orang meninggal dunia.

Kasus baru konfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 12 orang, yang meliputi warga Kabupaten Aceh Singkil sebanyak delapan orang, dan masing-masing satu orang warga Kabupaten Aceh Jaya, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan warga Kabupaten Pidie.

Sementara itu, penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah lagi 37 orang dan paling banyak warga Kabupaten Bener Meriah mencapai 36 orang, dan satu orang lainnya merupakan warga Kabupaten Aceh Tamiang.

“Dua kasus meninggal dunia yang baru dilaporkan sebanyak dua orang, masing-masing warga Kota Subulussalam dan Aceh Tamiang, ” ujar Saifullah.

Ia menjelaskan, warga Kota Subulussalam berinisial Si (67 tahun), meninggal dunia pada 28 Oktober 2020. Sedangkan warga Aceh Tamiang berinisial UG (80 tahun), meninggal dunia pada 13 Desember 2020.

Sedangkan untuk kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi saat ini sebanyak 622 orang.

Dari jumlah kasus probable tersebut, 30 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 537 sudah selesai isolasi, dan 55 orang meninggal dunia.

Sedangkan jumlah kasus suspek di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 4.858 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.626 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 214 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 18 orang isolasi di rumah sakit.(*)

Bersama-kita lawan virus corona. Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved