Pelajar SMA Tewas Dikeroyok Sejumlah Pemuda di Medan, Ibu Korban: Pelaku Menganiaya Sambil Merekam
Zulham Simanjuntak (18), seorang pelajar SMA tewas setelah dikeroyok sejumlah pemuda.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Zulham tewas dikeroyok di kawasan Jalan Gardu, Lorong VII, Seirotan.
Zulham yang sempat kritis diboyong oleh warga setempat Klinik Puja Dusun III Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis, Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Zulham sendiri mengalami luka lecet di dahi, benjolan di dahi akibat pukulan benda tumpul.
Tidak hanya itu, di dada korban juga mengalami luka gesekan dan mengeluarkan darah dari hidung.
Sekitar pukul 23.55 WIB, nyawa korban tidak terselamatkan.
Baca juga: 4 Warga Kupang Ditahan, Keroyok Polisi dan Rusak Mobil Patroli
Baca juga: Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge Saya Baru Tahu Korban Adalah Tentara
Kanit Reskrim Polsek Percutseituan IPTU JH Panjaitan yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pencarian terhadap para pelaku.
"Masih diselidiki. Sejauh ini sudah empat orang berhasil diamankan," ujarnya melalui WhatsApp, Selasa (15/12/2020).
Saat disinggung apakah ada pelaku lainnya yang akan diburu, mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Area ini mengatakan bahwa untuk kasus ini dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
"Kasusnya sekarang ditangani Polrestabes Medan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Iptu JH Panjaitan kepada wartawan, pada Jumat (11/12/2020) lalu mengatakan, pihaknya yang mendapat yang laporan ini kemudian turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Dalam tempo 1x24 jam, pelakunya sudah diamankan," kata Iptu JH Panjaitan.
Ia menjelaskan pelaku pengeroyokan ini berjumlah delapan orang, yang mana tiga diantaranya telah diringkus.
Adapun identitas ketiga pelaku yang kini meringkuk dibalik jeruji besi yakni TI (17) warga Desa Sei Rotan Percut Sei Tuan, AP (21), dan BA (18).
Untuk motif, Kanit Reskrim menjelaskan pihaknya masih mendalami kasus pengeroyokan ini.
Namun, salah seorang saksi mata yang melihat pengeroyokan ini mengatakan bahwa sempat terdengar suara teriakan bahwa korban merupakan ketua geng motor Ezto.