Berita Aceh Singkil
Sempat Hilang Ingatan, Cara Ibu Guru Berdedikasi Aceh Bangkit dan Sembuh Buat Terenyuh
Selain pengobatan, sang suami Hasan Basri Lingga, serta anak-anaknya memberikan dukungan penuh. Bahkan rela menjual seluruh harta benda, termasuk...
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Butuh waktu tiga bulan Bu As__ sapaan akrab Asmawati menjalani terapi, agar bisa kembali pulih dan mendidik generasi penerus di sekolah. Selain pengobatan, sang suami Hasan Basri Lingga, serta anak-anaknya memberikan dukungan penuh. Bahkan rela menjual seluruh harta benda, termasuk kebun sawit. Hingga akhirnya, bisa melewati masa-masa kritis.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Asmawati (52) guru SD Lentong Baru, Kecamatan Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil, dinobatkan sebagai guru berdedikasi tinggi dan berintegritas pada hari ulang tahun PGRI dan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 tingkat Provinsi Aceh, Rabu (16/12/2020).
Ibu guru itu setiap hari berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju tempatnya mengajar, dari tempat tinggalnya di Danau Bungara.
Ia memiliki pengalaman traumatis terjatuh dari sepeda motor.
Hingga sempat alami amnesia atau hilang ingatan serta seluruh badannya tak bisa bergerak karena stroke.
Namun semangatnya untuk mengajar terlampau tinggi, ketika bisa kembali berjalan, walau belum sepenuhnya normal ia memutuskan kembali mengajar.
Butuh waktu tiga bulan Bu As__ sapaan akrab Asmawati menjalani terapi, agar bisa kembali pulih dan mendidik generasi penerus di sekolah.
Baca juga: Bantuan Subsidi Upah belum juga Cair? Segera Buat Pengaduan ke Website Kemenaker, Begini Caranya
Selain pengobatan, sang suami Hasan Basri Lingga, serta anak-anaknya memberikan dukungan penuh.
Bahkan rela menjual seluruh harta benda, termasuk kebun sawit.
Hingga akhirnya, bisa melewati masa-masa kritis.
"Terapi, ada juga obat tradisional, semuanya dilakukan. Belum sembuh total, tapi Alhamdulillah, bisa berjalan," kata Wanhar Lingga putra kedua Asmawati, Kamis (17/12/2020).
Sudah enam tahun rutinitas jalan kaki menuju tempat kerja dilakukan.
Kebiasaan bergerak tersebut, ternyata cukup membantu memulihkan kondisi fisiknya.
Gangguan fisik bermula ketika perempuan kelahiran 25 Desember 1968 silam itu terjatuh dari sepeda motor, saat menuju tempat tugasnya sebagai kepala sekolah di SD Negeri Butar 8 Februari 2014 lalu.