Aster Kasdam IM Minta Kanal Krueng Aceh Dibangun Taman Kota dan Pertanian

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aster Kasdam Iskandar Muda, Kolonel Infantri Robby Suryadi meminta Pemerintah Aceh, Balai Wilayah Sungai I Sumatera, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Pemerintah Kota Banda Aceh, untuk membuat program pembangunan terpadu di lokasi kanal banjir yang sudah dibersihkan dari bangunan liar dan tanaman keras.

“Kanal banjir Krueng Aceh yang sudah kita tertibkan dari bangunan liar dan tanaman keras itu, jika tidak ditata dan diisi dengan program pembangunan terpadu, bakal jadi kawasan kumuh kembali,” kata Aster Kasdam Iskandar Muda, Kolonel Infantri Robby Suryadi, dalam pidato pengarahannya pada acara rapat evaluasi penertiban dan penataan kanal banjir Krueng Aceh dengan Pemerintah Aceh, Balai Wilayah Sungai I Sumatera, Pemko Banda Aceh dan Pemkab Aceh Besar, di Kantor Koramil Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (18/12/2020).

Rapat evaluasi penertiban dan penataan kanal banjir Krueng Aceh itu, dipimpinan Kepala Balai Wilayah Sungai I Sumatera, Ir Jaya Sukarno, hadir dalam acara itu Aster Kasdam IM, Kolonel Infantri Robby Suryadi, dari Pemerintah Aceh diwakili staf dari Biro Adpem, Kurniawan, Kadis PUPR Kota, Banda Aceh, Jalaluddin, ST, MT, Kadis PUPR Aceh Besar, Syahrial dan undangan lainnya.

Baca juga: Shella, Anggota Persit Spers Kodam IM Bertemu Sahabatnya Setelah 25 Tahun, Galang Dana untuk Erni

Baca juga: Ini Agenda dan Jadwal Sidang Perkara Dugaan Penyelewangan Dana Desa di Ujong Pacu, Lhokseumawe

Baca juga: Bahagia Dikaruniai Anak, Ibu Ini Pakaikan Gelang Emas ke Tangan Bayinya, 3 Bulan Kemudian Menyesal

Acara rapat ini diawali kata sambutan dari Kepala Balai BWS I Sumatera, Jaya Sukarno.

Jaya Sukarno mengatakan, pelaksanaan penertiban dan penataan kanal banjir Krueng Aceh dari bangunan liar dan tanaman keras, pertama untuk membersihkan pinggiran kanal banjir Krueng Aceh dari bangunan liar dan tanaman keras.

Kenapa banagunan liar dan tanaman keras itu perlu di bersihkan, dari lokasi kalan pengendalian Krueng Aceh itu, supaya tidak menjadi penghambat turunnya air bah yang datang dari hulu Sungai Krueng Aceh pada saat musim hujan lebar, untuk mengalir ke muara sungai Krueng Aceh.

Pada tahun 2000 lalu, ungkap Jaya Sukarno, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, pernah dilanda banjir genangan besar, akibat luapan air sungai Krueng Aceh.

Untuk mencegah datangnya bencana banjir besar itu, perlu membersihkan bangunan liar dan tanaman keras yang ada di bantaran kanal pengendalian banjir Krueng Aceh tersebut.

Aster Kasdam IM Kolonel Infantri Robby Suryadi mengatakan, pihaknya beterima kasih kepada keucik dan masyarakat yang berada di DAS Krueng Aceh, yang sudah membantu pelaksanaan penertiban dan penataan kanal bajir Krueng Aceh.

Setelah bangunan liar dan tanaman kerasnya dibersihkan, kata Robby Suryadi, Pemerintah Aceh, Pemko Banda Aceh dan Pemkab Aceh Besar mengisinya dengan berbagai program pembangunan yang terpadu.

Misalnya, Pemko Banda Aceh, menurut penjelasan dari Kadis PUPR nya, Jalaluddin ST, MT, di kawasan Simpang Mesra, yang sudah dibersihkan dari bangunan liar, akan dibangun taman kota, untuk tempat jogging dan rekreasi warga kota.

Selanjutnya, pihak Balai BWS I dalam menyambut pelaksanaan PON tahun 2024 di Sumut dan Aceh, akan membangun venue dayung di kawasan Lamnyong.

Dua program itu, menurut Aster Kasdam IM, Robby, cukup bagus dan dalam pelaksanaannya, harus dilakukan secara terpadu, sehingga tidak ada ruang yang terputus dan kosong, di kawasan kanal banjir Krueng Aceh, yang sudah dibersihkan dari bangunan liar dan tanaman keras, tersebut.(*)