Internasional
China Berencana Mengeksploitasi Jaringan Kabel Bawah Laut Untuk Memata-matai Negara Lain
Pemerintah China mendukung investasi swasta dalam proyek kabel bawah laut di Pasifik untuk memata-matai negara lain dan mencuri data.
Laporan tersebut muncul beberapa bulan setelah Google dan Facebook membatalkan rencana mereka menghubungkan Los Angeles dan Hong Kong.
Melalui kabel broadband internet sepanjang 8.000 mil untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas internet.
Baca juga: Adi Utarini dan Tri Mumpuni, 2 Perempuan Hebat yang Dipuji Presiden Jokowi, Berikut Profil Keduanya
Keputusan itu dibuat setelah komite Departemen Kehakiman AS secara resmi merekomendasikan agar bagian jaringan Hong Kong dicabut dengan alasan keamanan nasional pada Juli 2020.
Ini adalah pertama kalinya kabel semacam itu ditolak dengan alasan keamanan nasional dan merupakan tanda meningkatnya ketegangan antara AS dan China.
Seluruh negara bisa dibuat offline
Ada lebih dari 350 kabel bawah laut di seluruh dunia, yang membentang sepanjang lebih dari 1,2 juta kilometer dan membawa sinyal telekomunikasi.
Sebagian besar jalur dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi swasta, termasuk raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft.
Baca juga: Begini Suasana Irwandi Yusuf Pulang Kampung, Jenguk Hingga Tidur di Samping Ibunya di RS BMC Bireuen
Lokasi mereka, yang dibangun selama beberapa dekade, dapat dengan mudah diidentifikasi di peta publik.
Meskipun penting, hanya sedikit yang dilakukan untuk menjaga dan melindungi kabel laut dalam ini.
Pakar keamanan siber sebelumnya pada 2018 mengatakan hanya masalah waktu" sebelum peretas dapat mengakses kabel dan mengancam akan membuat seluruh negara offline.(*)