Lembaga Keuangan Syariah
BNI Syariah Luncurkan Kartu BNI iB Hasanah Card Desain Khusus Qanun Aceh
BNI Syariah secara resmi meluncurkan Kartu Pembiayaan BNI iB Hasanah Card Desain Khusus Qanun Aceh secara virtual
* Dukung Qanun Lembaga Keuangan Syariah
JAKARTA - BNI Syariah secara resmi meluncurkan Kartu Pembiayaan BNI iB Hasanah Card Desain Khusus Qanun Aceh secara virtual, Sabtu (19/12/2020).
Peluncuran BNI iB Hasanah Card Desain Khusus Qanun Aceh ini merupakan wujud dukungan BNI Syariah terhadap Qanun Lembaga Keuangan Syariah yang diberlakukan di Provinsi Aceh.
Diharapkan BNI Syariah dapat mengoptimalkan potensi bisnis kartu pembiayaan dan menjadi mitra dalam bertransaksi sesuai prinsip syariah bagi seluruh nasabah.
Peluncuran ini dihadiri oleh Direktur Mastercard Indonesia Arief Kusuma; Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Bukhari; dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin.
Dari BNI Syariah hadir Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo; Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari; Wakil Pemimpin BNI Syariah Wilayah Barat 2, Himawan Dwi Saputro; dan Pemimpin BNI Syariah Cabang Banda Aceh, Zul Irfan Lubis.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan kami menghadirkan Hasanah Card dengan desain khusus Masjid Baiturrahman untuk menarik minat masyarakat Aceh berhijrah, bertransaksi, dan melakukan migrasi kartu kredit konvensional ke kartu kredit syariah.
"Kami berharap dapat semakin mengkokohkan posisi Hasanah Card sebagai kartu pembiayaan yang dimiliki oleh satu-satunya bank umum syariah,” kata Abdullah Firman Wibowo.
BNI Syariah senantiasa berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik sesuai prinsip syariah melalui berbagai produk dan inovasi, salah satunya inovasi kartu kredit berbasis syariah yaitu BNI iB Hasanah Card.
Setelah sebelumnya BNI Syariah meluncurkan BNI iB Hasanah Card dengan desain khusus Danau Segara Anak Rinjani Lombok dan World Heritage Ombilin Coal Mining of Sawahlunto, kini BNI Syariah akan menghadirkan BNI iB Hasanah desain khusus Qanun Aceh.
Hal ini dilatarbelakangi oleh Aceh yang dijuluki Serambi Mekkah, terkenal dengan religiusitasnya.
Banyak ulama-ulama besar dan intelektual islam yang lahir dari Aceh dan menyebarkan agama ke seluruh Nusantara.
Aceh juga pernah menjadi titik awal berangkatnya jamaah haji ke Mekkah tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Selain sifat religius, masyarakat Aceh juga memiliki nasionalisme yang tinggi, dibuktikan dengan sumbangan pesawat pertama yang diberikan setelah Indonesia merdeka yaitu Dakota RI-001 dan Dakota RI-002.
Pengusaha Aceh, Teuku Markam merupakan penyumbang 28 kilogram emas untuk awal pembangunan Monas.