Internasional
Zakat Perusahaan di Arab Saudi Masuk ke Badan Jaminan Sosial
Zakat perusahaan di Arab Saudi disetorkan ke Badan Jaminan Sosial. Deputi Menteri Keuangan Bidang Anggaran & Organisasi, Yasser Al Quhidan mengatakan
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Zakat perusahaan di Arab Saudi disetorkan ke Badan Jaminan Sosial.
Deputi Menteri Keuangan Bidang Anggaran & Organisasi, Yasser Al Quhidan mengatakan zakat perusahaan terus bertambah setiap tahun.
“Namun, terkadang biaya zakat ini tidak dapat memenuhi persyaratan Badan Jaminan Sosial, dan setiap tahun ditambah dari saldo negara,” kata Al Quhidan.
Hasil lain dari pengawasan dan otoritas anti korupsi (Nazaha), pelanggaran lalu lintas, dan biaya layanan pemerintah dicatat sebagai pendapatan lain, tambahnya.
Dilansir ArabNews, Rabu (23/12/2020), belanja proyek dipotong menjadi 10 persen dari anggaran negara, karena 50 persen dari anggaran digunakan untuk kompensasi karyawan.
Baca juga: 400 Ribu Warga Arab Saudi Masuk Penerima Pertama Vaksin Covid-19
Sedangkan sisanya ditujukan untuk badan jaminan sosial, dan juga memenuhi biaya operasional sektor usaha lain dan pembayaran hutang.
Selain itu, pengurangan pengeluaran proyek Saudi didorong oleh pembiayaan off-balance sheet yang lebih rendah.
Pendanaan yang lebih rendah diperlukan karena beberapa proyek telah diselesaikan, seperti program perumahan.
Dana untuk mendanai beberapa proyek juga menjadi alasannya.
Arab Saudi mengalokasikan belanja modal yang lebih tinggi pada tahun 2020 dalam Visi 2030 untuk program perumahan.
Program Transformasi Nasional (NTP) serta proyek industri.
Baca juga: Arab Saudi Tutup Penerbangan Internasional Sepekan, Bagaimana Nasib Jamaah Umrah?
Program pembangunan yang berdampak tidak langsung terhadap warga negara dalam hal peningkatan kesempatan kerja.
Al Quhidan menunjukkan bahwa item pertama dari neraca meliputi pajak penghasilan, pajak laba, dan pajak atas capital gain, termasuk perusahaan asing dan perusahaan non-residen.
Pengeluaran pembiayaan untuk menutupi defisit anggaran baik dari cadangan maupun hutang.
Sedangkan keringanan mencakup semua penerima manfaat dan tidak hanya warga negara.
“Diversifikasi ekonomi memiliki signifikansi yang luar biasa; Inisiatif pengeluaran akan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, ”ujarnya.
Pendapatan Arab Saudi untuk anggaran negara 2021 diperkirakan 226,4 miliar dolar AS.(*)
Baca juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Eropa Tutup Perbatasan, Saudi Larang Penerbangan Internasional