Berita Internasional
200 Ribu Bayi Lahir tanpa Direncanakan di Filipina, Dua Juta Kelahiran Menyusul, Ini Penyebabnya!
Untuk diketahui Filipina telah menerapkan beberapa kali lockdown, namun sampai saat ini Filipina masih belum mampu mengalahkan gempuran virus corona.
Untuk diketahui Filipina telah menerapkan beberapa kali lockdown, namun sampai saat ini Filipina masih belum mampu mengalahkan gempuran virus corona.
SERAMBINEWS.COM, MANILA - Dampak virus corona atau Covid-19 tidak saja menghantam sektor ekonomi global.
Virus asal Wuhan, Cina, itu juga berdampak pada terjadinya ledakan kelahiran.
Hal itulah yang kini dirasakan negara Filipina, dampak dari penerapan Lockdown terketat di dunia.
Untuk diketahui Filipina telah menerapkan beberapa kali lockdown, namun sampai saat ini Filipina masih belum mampu mengalahkan gempuran virus corona.
Saat lockdown diberlakukan, hal ini berarti semua warga dilarang keluar rumah kecuali untuk membeli barang-barang pokok atau olahraga di luar.
Transportasi publik juga berhenti beroperasi dan penerbangan dibatalkan, sementara restoran hanya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang.
Baca juga: Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Rumah Sakit, Pecahkan Pintu Hingga Petugas Lapor Polisi
Tentara berpatroli di jalan-jalan dengan pengangkut personel lapis baja, pos pemeriksaan polisi membatasi pergerakan dan hanya satu anggota keluarga yang diizinkan keluar untuk berbelanja persediaan makanan.
Melansir BBC, Kamis (23/12/2020), lockdown juga berarti ratusan ribu wanita Filipina tidak dapat mengakses alat kontrasepsi.
Hal ini mengakibatkan banyak kehamilan yang tidak direncanakan.
Menurut proyeksi dari University of the Philippines Population Institute dan United Nations Population Fund, diperkirakan ada 214.000 bayi tambahan yang tidak direncanakan akan lahir pada tahun depan.
Anak-anak ini akan lahir di rumah sakit yang sudah kewalahan dengan 1,7 juta kelahiran setiap tahun, sebagian besar dari keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Baca juga: 16 Tahun Tsunami Aceh - Kisah PLTD Apung dan Cerita Korban Tsunami yang Selamat
Pada kenyataannya, pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan kematian ribuan orang Filipina, tetapi juga akan menyebabkan kelahiran lebih banyak bayi.
Melansir Coconuts.co (25/6/2020), Juan Antonio III, direktur eksekutif Komisi Kependudukan dan Pembangunan (POPCOM), mengatakan ABS-CBN Teleradyo dalam sebuah wawancara bahwa hampir 2 juta bayi diharapkan akan lahir tahun depan di Filipina karena kurangnya akses terhadap kontrasepsi yang disebabkan oleh lockdown.
Perkiraan tersebut didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Institut Kependudukan Universitas Filipina (UP) dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA).