Atlet Berprestasi
Nabila, Karateka dari Lhokseumawe yang Punya Segudang Prestasi
Sebelum menjadi karateka, Nabila mengaku dirinya adalah sosok anak pendiam, penakut, dan susah bergaul.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Nur Nabila (24), kini merupakan sosok gadis periang. Mudah senyum dan gampang bergaul.
Namun siapa sangka, saat masih kecil, anak pertama pasangan Yasarruddin Yusuf dan Cut Azizah ini adalah sosok pemalu, penakut, dan susah bergaul.
Sedangkan rasa percaya diri dan jadi pemberani menyatu dalam jiwa Nabila, diakuinya saat dirinya sudah berlatih karate.
Gadis kelahiran 15 Agustus 1996, kepada Serambinews.com, Minggu (27/12/2020), menceritakan, dirinya mulai berlatih karate saat masih duduk di kelas 4 MIN Lhokseumawe. Dia berlatih di perguruan KKI, yakni di Doujo Sam Training Camp di Desa Meunasah Masjid, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
"Saya mulai suka karate, karena melihat adik saya yang sudah berlatih karate," katanya.
Diakuinya juga, sebelum berlatih karate, dirinya adalah sosok anak yang pendiam, penakut, dan susah bergaul.
"Namun seiring waktu, yakni saat mulai berlatih karate, saya menjadi sosok yang lebih percaya diri dan tentunya berani," paparnya.
Baca juga: Al Ghazali Ingin Nikahi Alyssa Daguise Tahun 2021, Begini Awal Mula Kedekatan Keduanya
Baca juga: Salju Longsor Hantam Dekat Pegunungan Teheran, Menewaskan 10 Pendaki
Baca juga: Arena Bowling Illinois Diserang Pria Bersenjata, Tiga Orang Tewas
Baca juga: Hubungan Aurel dan Atta Halilintar Diisukan Kandas, Ini Jawaban Anang Hermansyah
Di bawah binaan Samsul Yusuf DAN V Internasional, Nur Nabila terus menjadi sosok karateka yang handal. Maka segudang prestasi terus diraih, baik tingkat lokal hingga nasional.
Khusus prestasi di bidang karate, diceritakan, baru setahun dirinya berlatih, langsung meraih juara.
"Pertama berlaga di Lhokseumawe di kelas Pra Pemula -30 Kg Putri, langsung juara satj," kata Nabila.
Seiring waktu, dirinya terus mengikuti berbagai even. Juara dieven besar yang diingat dia, meraih juara satu di PORA Aceh Timur tahun 2014. Juara satu kelas bebas putri pada Pekan Olahraha Seni dan Riset (Pionir) nasional yang digelar di Banda Aceh tahun 2018.
"Sedangkan di PORA di Aceh Besar tahun 2018, saya hanya meraih juara dua," kenang warga Kuta Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Namun meskipun telah meraih segudang prestasi dan saat ini pemegang sabuk hitam DAN I, tidak pernah membuat dirinya sombong dan malas berlatih. Tetap berlatih seperti biasa, sambil membantu melatih adik-adik seperguruannya.
"Saya sangat beruntung bisa berlatih karate. Selain bisa meraih prestasi, juga telah membentuk karakter saya menjadi sosok percaya diri dan pemberani," demikian Nur Nabila.(*)
Baca juga: Upaya Konservasi Perairan Menunjukkan Hasil, Nelayan Butuh Inovasi Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Baca juga: Penyelidik Prancis Akan Periksa Mantan Bos Renault-Nissan, Carlos Ghosn
Baca juga: UNIKI Bireuen Buka Pendaftaran Calon Rektor, Ini Syaratnya