Internasional

Ratusan Migran Kedinginan di Kamp Pengungsi Bosnia, Salju Menutupi Tenda

Ratusan migran dari yang terjebak di Bosnia harus menghadapi musim dingin yang membeku. Mereka tiba pada Sabtu (26/12/2020) di kamp tenda yang kumuh

Editor: M Nur Pakar
AP
Seorang migran berjalan di atas salju yang menutupi kamp Lipa, baratlaut Bosnia, dekat perbatasan Kroasia, pada Sabtu (26/12/2020). 

SERAMBINEWS.COM, BIHAC - Ratusan migran dari yang terjebak di Bosnia harus menghadapi musim dingin yang membeku.

Mereka tiba pada Sabtu (26/12/2020) di kamp tenda yang kumuh dan terbakar di Bosnia ketika salju tebal turun di negara itu dan suhu dingin tiba-tiba turun.

Para migran di kamp Lipa, baratlaut Bosnia membungkus diri dengan selimut dan kantong tidur untuk melindungi diri dari angin kencang di wilayah yang berbatasan dengan Kroasia.

Kebakaran awal pekan ini menghancurkan banyak kamp di dekat kota Bihac yang telah dikritik keras oleh para pejabat internasional.

Baca juga: Kapal Penyelundup Tenggelam, 20 Migran Tewas, Termasuk 4 Wanita Hamil Jadi Korban

Termasuk kelompok bantuan karena tidak memadai untuk menampung pengungsi dan migran, sepeti dilansir AP, Senin (28/12/2020).

Meskipun terjadi kebakaran, otoritas Bosnia telah gagal menemukan akomodasi baru untuk para migran di Lipa.

Sehingga sekitar 1.000 orang terjebak dalam cuaca dingin, tanpa fasilitas atau pemanas, hanya makan sedikit yang disediakan oleh kelompok bantuan.

"Salju turun, suhu di bawah nol, tidak ada pemanas, tidak ada apa-apa," kata Kepala Misi Organisasi Internasional untuk Migrasi di Bosnia, Peter Van Der Auweraert.

“Ini bukanlah cara hidup seseorang," katanya.

"Kami membutuhkan keberanian dan tindakan sekarang," harapnya.

Bosnia telah menjadi hambatan bagi ribuan migran yang berharap bisa mencapai Eropa Barat.

Sebagian besar terjebak di wilayah Krajina, baratlaut Bosnia karena daerah lain di negara yang terpecah secara etnis menolak untuk menerimanya.

Baca juga: VIDEO - Yunani Tolak Pencari Suaka, Sekoci Migran Dikempesi di Tengah Laut

Uni Eropa telah memperingatkan Bosnia bahwa ribuan migran menghadapi musim dingin yang membekukan tanpa perlindungan.

Uni Eropa telah mendesak para politisi negara yang bertengkar itu untuk mengesampingkan perbedaan pendapat dengan mengambil tindakan segera.

Pada Sabtu (26/12/2020) para migran berkerumun di kamp untuk menerima air dan makanan yang disediakan oleh Palang Merah Bosnia saat polisi berusaha menjaga ketertiban.

Beberapa migran memakai pelindung wajah untuk melindungi mereka dari virus Corona.

“Kami hidup seperti binatang," kata seorang pria dari Pakistan yang mengidentifikasi dirinya dengan nama depan Kasim

"Bahkan hewan hidup lebih baik daripada kami!" katanya.

"Jika mereka tidak membantu kami, kami akan mati, jadi tolong bantu kami," harapnya.

Rencana relokasi sementara para migran ke fasilitas tertutup di pusat Bihac telah memicu protes warga.

Tanpa solusi, para migran meletakkan carboard di lantai dan memasang penghalang untuk privasi di dalam satu-satunya tenda yang berdiri di kamp Lipa.

Beberapa orang menahan kaki mereka yang basah di atas api kecil yang dinyalakan para migran di luar untuk menghangatkan badan.

Baca juga: VIDEO - Penangkapan Tersangka PENYELUNDUP MIGRAN asal Suriah di Turki

Sedangkan yang lain membungkusnya dengan selimut untuk kehangatan.

Banyak migran mengenakan sepatu kets meskipun salju turun.

Untuk sampai Kroasia, para migran sering menggunakan rute ilegal melewati daerah pegunungan di sepanjang perbatasan.

Banyak yang mengeluhkan kekerasan oleh polisi Kroasia.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved