Kupi Beungoh

Akhiri Tahun 2020 dengan Usaha dan Kekuatan Doa

Pantas kita merenungi sebuah hadits: “Dunia berjalan membelakangi kita, sedangkan akhirat berjalan menghampiri kita”.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Nazarullah, S.Ag, M.Pd, Widyaiswara pada Balai Diklat Keagamaan Aceh dan Mahasiswa Program Doktor di UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. 

Oleh. Nazarullah, S.Ag, M.Pd*

Tak terasa, akhir tahun 2020 sudah di depan mata, dan tinggal satu hari lagi akan memasuki tahun 2021.

Memasuki tahun 2021 bukanlah suatu hal yang fantanstis dan menggembirakan bagi kita bangsa Indonesia di sela-sela cobaan wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda bangsa ini.

Oleh karena itu, pantas kita merenungi sebuah hadits: “Dunia berjalan membelakangi kita, sedangkan akhirat berjalan menghampiri kita”.

Tahun 2020 yang telah kita lalui adalah tahun cobaan yang amat dahsyat yang tidak hanya dirasakan oleh bangsa Indonesia, tapi juga dirasakan oleh seluruh bangsa dan masyarakat di seantero dunia.

Wabah Covid-19 yang pada mulanya muncul di Wuhan China, tiba-tiba juga melanda dan memakan korban yang banyak di Indonesia.  Hampir seluruh daerah di Indonesia termasuk Aceh, wabah corona telah menelan banyak jiwa serta meluluhlantakkan sendi-sendi perekonomian.

Bencana pandemi yang menimpa manusia ini seharusnya menjadi alat untuk bermuhasabah diri sehingga manusia dapat mengambil sisi positif terutama dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Saling menghujat dan saling menyalahkan dalam hal penangan wabah pandemi ini antara rakyat dan pemerintah merupakan sikap yang salah.

Karena, dengan saling menyalahkan tersebut, wabah pandemi ini tetap telah merenggut ribuan atau bahkan jutaan nyawa.

Baca juga: Perayaan Malam Tahun Baru, Sejarah dan Tradisi Rayakan Kemenangan Dewa Babilonia Marduk

Baca juga: Kumpulan Resep Malam Tahun Baru, Mulai dari Jagung Bakar Pedas Manis, Sate Ayam Hingga Ikan Bakar

Semestinya, musibah wabah pandemi covid-19 yang melanda selama tahun 2020, akan menjadi sarana untuk mengingatkan kita kepada Sang Peberi musibah yaitu Allah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas keimanan.

Dengan demikian, munculnya musibah pandemi pada tahun 2020 ini akan berpengaruh kepada imun keimanan kita ke arah yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan imun tubuh yang lebih kuat dalam menangkal tertular covid-19.

Wabah corona selama tahun 2020 telah menyerang siapa saja dengan tidak pandang bulu.

Tidak hanya menimpa orang miskin, tapi orang kaya pun ada yang sudah menjadi korban.

Covid-19 tidak hanya telah menjadikan korban di kalangan rakyat jelata, namun pemerintah dan pejabatpun sudah ada yang harus diisolasi.

Bahkan, baru-baru ini, ada beberapa ulama di Indonesia yang juga sudah terinfeksi virus corona padahal mereka adalah ahli ibadah.

Hal ini mengirim pesan kepada kita semua bahwa wabah virus covid-19 sedang menguji segenap pihak, baik rakyat jelata, pemimpin, orang miskin, orang kaya, masyarakat awam dan juga para ulama.

Allah Berfirman: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji lagi”? (QS. Al-Ankabut:2)

Baca juga: Daftar Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dibagi di Medsos

Baca juga: Hindari Keramaian Malam Tahun Baru, Mulai Besok Pagi Waduk Pusong Lhokseumawe Ditutup

Tahun 2020 adalah Tahun Ujian

Setiap manusia tidak luput dari ujian Allah SWT, dan bentuk ujian itu banyak macam ragamnya.

Ada manusia yang diuji dengan kemiskinan, dan ada pula yang diuji dengan kekayaan serta harta melimpah.

Sebagian orang diuji dengan jabatan, popularitas dunia dan kekuasaan.

Bahkan yang terkecil, ada orang yang diuji dengan memiliki pasangan hidup yang akhlaknya bejat, sehingga rumah tangga terombang ambing bagaikan kapal laut diterpa badai.

Yakinlah bahwa, semua ini adalah bagian dari warna-warni kehidupan dunia yang penuh dengan cobaan.

Ujian dan kenikmatan adalah bagian dari hidup.

Oleh karena itu, silahkan kita mengikuti permainan hidup di dunia, tapi hati-hatilah agat kita tidak dipermainkan oleh dunia yang sifatnya sementara belaka.

Sepanjang tahun 2020 yang di dalamnya diuji oleh Allah dengan wabah virus corona, menjadi cemeti bagi kita bahwa betapa lemahnya manusia ini yang hanya takluk tanpa perlawanan oleh makhluk Allah yang tidak terlihat kasat mata, sehingga pada penghujung tahun 2020 ini kita akan semakin meningkat keimanan kita kepada Allah dan tersadar bahwa manusia ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah yang Maha Kuasa.

Dalam perspektif islam, kasus wabah corona yang sifatnya bencana non alam dapat dimaknai sebagai musibah  dan ujian  yang bisa menimpa kita kapan saja dan siapa saja, termasuk ahli ibadah.

Oleh sebab itu, berbaik sangkalah kita kepada Allah bahwa, di balik cobaan dan ujian Allah melalui pandemi ini pasti ada kebaikan dan hikmahnya.

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah, 216: “Dan boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal dia amat baik bagi kalian”.

Peristiwa wabah pandemi covid-19 merupakan takdir dan ketentuan Allah, yang sudah barang tentu, rahasia dibalik wabah hanya Allah yang tahu.

Bahkan di ayat yang lain QS. An-Nisa: 19, Allah berpesan: “Maka mungkin kalian membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.

Hal ini mengidikasikan bahwa dunia bukan tempat istirahat total, tapi dunia adalah tempat ujian.

Kalau mau hidup di dunia harus siap untuk diuji, kalau takut diuji maka janganlah hidup di dunia.

Oleh karena itu, tahun penuh ujian selama 2020 ini kita jadikan momentum untuk mempererat kebersamaan dalam keberagaman sosial dan budaya serta pola pikir positif demi untuk meninimalisir korban wabah pandemi sambil bersyukur kepada Allah, sehingga virus corona benar-benar hilang dari lingkungan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa kita.

Baca juga: Kapolda Aceh Larang Warga Rayakan Tahun Baru, akan Kerahkan Personel

Baca juga: Menyikapi Tahun Baru

Akhiri Tahun 2020 dengan Berdoa

Awal mulanya pemerintah Indonesia beranggapan bahwa virus corona tidak akan mungkin hidup dan berkembang di Indonesia karena Indonesia dianggap wilayah tropis.

Namun siapa sangka, beberapa bulan kemudian, kasus orang yang terpapar virus corona terus meningkat.

Dan pada bulan desember 2020, angka kematian yang disebabkan oleh virus ini mencapai 19.000 lebih.

Dan besar kemungkinan, angka kematian ini akan terus bertambah dan semakin bertambah, seiring dengan masih banyaknya pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit kusus di berbagai wilayah Indonesia yang terkonfirmasi positif covid-19.

Kita yang masih hidup dan sehat saat ini serta belum terpapat virus yang mematikan ini, belum tentu aman dan terbebas dari wabah pandemi yang manakutkan ini.

Penularan covid-19 untuk kita terus mengintai.

Bisa saja besok, lusa atau awal tahun 2021 akan menajdikan kita salah satu pasien yang digotong dan dimasukkan dalam kamar isolasi.

Bisa saja awal tahun 2021 kita adalah salah satu dari sekian juta penduduk Indonesia yang dirawat di ruang kusus untuk pasien positif corona.

Sudah barang tentu hal ini tidaklah kita harapakan dan kita juga tidak mau meninggalkan dunia ini tercatat sebagai orang mati yang dikeluarkan dari kamar isolasi atau kamar jenazah pasien corona.

Dengan demikian, teruslah berdoa kepada Allah SWT dengan selalu berusaha menjaga diri, menjaga kesehatan, dan ikuti protokol covid-19.

Akhiri tahun 2020 tanpa hura-hura dan berfoya-foya.

Perbanyak zikir dan doa, agar wabah yang mematikan ini cepat-cepat diangkat oleh Allah SWT.

Jauhi kerumunan orang banyak, senantiasa memakai masker dalam setiap kegiatan sebagai usaha kita untuk pencehagahan.

Bukankah usaha dan doa itu satu paket? “Berdoa saja tanpa berusaha menghindari dari wabah adalah kesia-siaan, dan menghindari wabah corona tanpa berdoa dan bergantung kepada kasih sayang Allah adalah kesombongan”. 

Berkat rahmat Allah SWT kita berharap agar kita tidak dijadikan salah satu dari pasien yang positif corona, apalagi menjadi salah satu jenazah yang diusung dan dikebumikan dengan protap kusus.

Oleh karena itu, gunakan malam tahun baru 2021 untuk perenungan dan muhasabah sembari bertaubat kepada Allah atas segala dosa yang kita lakukan selama ini.

Mohonlah kepada Allah supaya tahun 2021 menjadi tahun yang lebih baik dari tahun 2020, diangkat wabah pandemi dan Allah jadikan kita sebagai manusia yang senantiasa bersyukur atas segala yang Allah tetapkan.

*) PENULIS adalah Widyaiswara pada Balai Diklat Keagamaan Aceh dan Mahasiswa Program Doktor di UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. No. Hp. 085277428989

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved