Kisah Pilu Lisa, TKW Dirudapaksa dan Dibunuh Pria WNI di Malaysia, Terbujuk Rayuan Agen TKI
"Kami dapat informasi yang membunuh ini warga aceh, tapi si pelaku saat ini kabur ntah kemana," ujarnya, Sabtu (26/12/2020).
SERAMBINEWS.COM -- Nasib pilu harus dialami gadis bernama Kesuma Hayati Aulia Sirait alias Lisa Sirait (14).
Tenaga kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Asahan, menjadi korban pembunuhan di tempat tinggalnya di perumahan di Jalan Sri Sarawak 18, Taman Sri Andalas, Klang, Selangor, Malaysia, pada Rabu (23/12/2020).
Diketahui bahwa sebelum dibunuh, Lisa juga diperkosa oleh pelaku yang juga WNI.
Hal itu diketahui karena ada sperma di kemaluan Lisa.
Pelaku pembunuhnya adalah WNI ber-KTP Langsa, Aceh.
Namun hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah pelaku orang Aceh asli atau pendatang.
Dikabarkan pelaku kini telah ditangkap oleh kepolisian Malaysia.
Menurut informasi, Lisa diperkosa, dirampok, dan dibunuh oleh pria asal Aceh itu saat kakaknya pergi membeli makanan.
Pelaku rupanya sudah mengintai sebelum sang kakak pergi ke luar.
Begitu kembali, sang kakak histeris mendapati sang adik sudah tewas dengan kondisi mengenaskan.
Bahkan ada luka tikaman di lehernya.
Luka Mendalam bagi Keluarga

Tewasnya Kesuma Hayati Aulia Sirait alias Lisa Sirait (14), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Klang Malaysia meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya di Dusun 11, Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Sang ibu korban, Sri Dewi (47), mengatakan, anak ke-5 nya tersebut tidak dapat dihubungi karena mengganti nomor di aplikasi WhatsApp miliknya.
"Saya heran, karena biasanya nelpon setiap Maghrib. Tapi minggu terakhir itu dia nggak nelpon-nelpon," katanya kepada Tribun-Medan.com, Senin (28/12/2020).
Sri mengatakan, Lisa ikut kakaknya Dinda Sirait (20) ke Malaysia.
"Kata kakaknya si Dinda, Lisa ganti nomor WhatsApp, kemudian dia kabarilah kalau Lisa baik-baik saja," ujarnya.
Dikatakannya, ada sebuah pesan yang membuatnya terenyuh, dimana Lisa mengatakan di salah satu status media sosialnya bahwa dirinya akan dipinang oleh malaikat maut.
"Aku akan dipinang malaikat maut, aku akan di bawa oleh malaikat maut, aku dipinang dengan kain putih. Itupun nggak dikirimnya, setelah ini baru ketahuan," kata Sri menceritakan kepada Tribun-Medan.com.
Sri mengaku, saat Hari Ibu, yang merupakan satu hari sebelum Lisa meninggal dunia, dia juga tidak berkomunikasi dengan anaknya.
"Hari Ibu, nggak ada komunikasi dengan dia. Karena ganti WA. Kenapa FB Lisa nggak ada timbul? Itulah Dinda kasih tahu kalau Lisa ganti WhatsApp," katanya.
Keterangan sahabat Lisa
Sebelumnya, dalam penjelasan Mariadi, kerabat Lisa, mengatakan bahwa terduga pelaku mengunci pintu kamar Lisa dari dalam, dan melarikan diri melalui kaca.
"Seorang pria turun dari atas dengan pipa, dengan baju yang berlumuran darah," kata Mariadi.
Selanjutnya dijelaskannya bahwa, awal peristiwa itu terjadi pada saat Dinda (kakak korban) dan Tika (Sepupu) hendak membeli makan.
"Lisa sudah diajak, tapi mungkin dia lelah, dia memilih untuk tinggal dikamar. Jadi ditinggallah si Lisa sendirian di kamar," jelasnya.
Kemudian pada saat keduanya kembali, ada seorang bapak-bapak memberitahukan bahwa ada seorang pria yang keluar dari jendela kamar yang ditempati ketiganya dengan baju yang berlumuran darah.
"Tapi karena tidak mempercayainya, Dinda langsung masuk dan melihat bahwa kamar adiknya itu sudah dikunci dari dalam," ujarnya.
Kemudian saat di dobrak, terlihat Lisa sudah berlumuran darah dengan sebuah benda yang tertancap ke lehernya.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, terakhir senjatanya tembus leher," ujarnya menceritakan.

Tangis pilu dan penyesalan sang ibu
Dengan tangisan pilu, Sri Dewi (47) mengaku menyesal telah menanam bunga yang biasa menjalar di kuburan.
Dikatakannya, sebelumnya dirinya sudah diingatkan oleh kerabatnya agar tidak menanam bunga tersebut di pekarangan rumah.
Namun dirinya tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Dalam keterangannya, ada seorang kerabat yang melarangnya untuk menanam bunga tersebut di halaman rumah dikarenakan pantangan dari orangtua terdahulu.
"Katanya pamali, tapi tidak saya perdulikan. Saya tanam saja. Toh di sana orang belinya mahal, di sini tinggal cabut udah jadi," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Senin (28/12/2020).
Sri Dewi mengaku, dirinya juga merasa heran, mengapa ia lebih senang menanam bunga kuburan berwarna kuning tersebut dibanding dengan bunga keladi yang saat ini lagi ngehits.
"Saya pun heran, kenapa kok lebih suka dengan bunga itu," katanya.
Pengakuannya, beberapa hari sebelum meninggal dunia, Dewi kerap di mimpikan oleh mimpi-mimpi buruk hingga dia sudah tidak bisa menceritakannya satu per satu.
"Banyak memang mimpi buruk yang datang ke saya. Tapi saya sudah lupa, nggak ingat lagi mimpinya," katanya.
Sri Dewi pun dengan mata berkaca-kaca tak sanggup menceritakan hal lebih banyak tentang anaknya tersebut.

Sri Dewi, ibu TKI korban pembunuhan di Malaysia. (TRIBUN MEDAN/ALIF)
Terbujuk Rayu Agen TKI
Sebelumjya, dalam penjelasan Dewi (47) ibu korban, Kesuma Hayati Aulia Sirait tewas mengenaskan pada Kamis(24/12/2020) di sebuah kamar kontrakan di daerah Klang, Selangor, Malaysia.
Ia menyesalkan kejadian itu terjadi kepada anak ke-5nya itu.
Menurutnya, awal mula kepergian tersebut, anaknya diminta untuk tidak berangkat ke Malaysia.
"Si Kesuma Hayati Aulia Sirait ini masih bisa dibilang untuk tidak berangkat ke Malaysia. Namun kakaknya (Dinda) tetap bersikeras mau berangkat dan minta dicarikan agen," katanya Sabtu(26/12/2020).
Lanjutnya, dalam pengurusan paspor, Kesuma Hayati Aulia Sirait dan kakaknya dibuatkan dengan paspor pelancong ataupun turis.

Dewi menunjukan foto Aulia anaknya yang meninggal di Klang, Selangor, Malaysia (TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP)
"Kemarin itu udah saya bilang gak usah pergi. Tapi agennya itulah maksa harus jadi. Sehingga si kakak minta berangkat," katanya sembari menunduk menatapi foto anaknya.
Lanjutnya lagi, dikarenakan Dinda seorang diri, maka Dewi memintanya untuk menemani Dinda di Malaysia agar bisa berkomunikasi dengan ibunya bila ada sesuatu hal.
"Namun apa? Kesuma Hayati Aulia Sirait meninggal karena di bunuh oleh tetangganya," katanya sembari menangis seakan tidak mempercayai hal itu terjadi.
Ia mengaku, anak ke-5 nya itu sempat membuat video tiktok perpisahan kepada ibunya, ia mengatakan rasa syukurnya memiliki seorang ibu seperti Dewi.
"Dia baru buat video, seperti perpisahan kepada kami," katanya.
(CR2/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Penculikan Menggunakan Senpi jadi Kasus Paling Menonjol selama Tahun 2020
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Perintahkan Angkut Sepmor Pengendara yang Nekat Konvoi Saat Malam Tahun Baru 2021
Baca juga: Ronald Koeman Ajak Barcelona Menyerah di Liga Spanyol
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gadis Belia Bernama Lisa Sirait Tewas Dibunuh di Malaysia, Awalnya Terbujuk Rayuan Agen TKI,