Pangdam dan Kapolda Papah Abu Kuta Krueng

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki dan Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada spontan bergerak memapah Abu Kuta Krueng

Editor: hasyim
SERAMBI/SUBUR DANI
Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada memapah ulama kharismatik Aceh, Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng seusai acara silaturahmi Pangdam IM dengan ulama se-Aceh di Makodam IM, Rabu (30/12/2020). 

* Ajak Ulama Sampaikan Bahaya Covid-19 ke Masyarakat

BANDA ACEH - Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Achmad Marzuki dan Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada spontan bergerak memapah Abu Kuta Krueng. Hal itu dilakukan keduanya saat akan melakukan sesi foto bersama dalam acara silaturrahmi Pangdam IM dengan ulama se-Aceh yang berlangsung di Gedung Malahayati Makodam IM, Rabu (30/12/2020).

Foto bersama dilakukan di lapangan terbuka di depan Gedung Malahayati. Pangdam IM memegang tangan kanan, sedangkan Kapolda memegang tangan kiri Abu. Keduanya memapah Abu Kuta Krueng menuju ke lapangan. "Pelan-pelan Abu," ujar Pangdam pelan.

Pangdam dan Kapolda terlihat tanpa sungkan memapah Abu. Momen ini sempat diabadikan oleh para jurnalis, tak terkecuali para tamu dan undangan yang hadir.

Tgk H Usman Ali atau lebih akrab disapa Abu Kuta Krueng tiba di Makodam IM sekira pukul 14.04 WIB dan langsung disambut Pangdam IM dan para pejabat utama Kodam IM. Jendral Bintang Dua ini langsung menyalami Abu.

Pangdam juga dengan sigap memegang ulama kharismatik Aceh ini dan secara pelan-pelan membantunya naik ke atas kursi roda menuju ke gedung Malahayati tempat acara berlangsung. Ia mendorong sendiri kursi roda Abu menuju meja dan kursi yang telah disediakan.

Selain Abu Kuta Krueng, pertemuan Pangdam IM dengan para alim ulama itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Prof Dr Tgk H Azman Ismail MA, dan para abu-abu dan teungku-teungku dari dayah dan pesantren yang ada di Aceh. Sejumlah Dandim dan Dandrem juga turut hadir dalam acara tersebut.

Mayjen TNI Achmad Marzuki yang baru sebulan bertugas di Aceh tampak benar-benar tidak canggung meski berada di tengah-tengah ulama. Dia berulang kali menundukkan kepala, berbicara pelan dengan Abu Kuta Krueng dan ulama lain. Jendral bintang dua itu juga sempat menuangkan air mineral ke dalam gelas Abu Kuta Krueng.

Pertemuan itu sebenarnya terlihat sangat kontras, antara para ulama yang didominasi para abu-abu dan teungku-teungku yang mengenakan kain sarung dan Pangdam IM beserta jajaran yang menggunakan seragam dinas lengkap. Namun pemandangan itu justru membuat pertemuan itu terasa semakin khidmat.

Pertemuan Pangdam IM dengan ulama se-Aceh itu juga turut dihadiri Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada yang tiba di akhir acara. Kapolda tiba belakangan karena sebelumnya harus mengikuti video konfren dengan Wakapolri. Kedatangan Kapolda menjadikan suasana pertemuan menjadi semakin hangat.

                                                                                                            Harap petuah

Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena hingga saat ini dirinya belum datang dan menemui satu per satu ulama di Aceh. "Seharusnya saya yang datang ke bapak-bapak, namun karena kondisi covid ini tidak mungkin. Jika saya datang, ini bisa mengumpulkan massa, sama saja saya merusak program Pemerintah yang sedang melawan Covid-19," kata dia.

Pangdam IM berterima kasih kepada seluruh ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu dia katakan dalam rangka menjalin silaturahmi. Dalam kesempatan itu, Achmad Marzuki mengharapkan petuah para ulama Aceh kepada dirinya dan jajaran di Kodam IM dalam menjaga keamanan di Aceh.

"Kami terus mengharap petuah, nasihat dari para ulama. Bantu kami, doakan kami dalam bertugas untuk membuat masyarakat Aceh aman dan sejahtera. Karena kami harus menjamin keselamatan seluruh masyarakat Aceh," kata Mayjen TNI Achmad Marzuki.

Petuah dan nasihat ulama itu dikatakannya cukup penting agar Aceh terus damai, bangkit, dan maju. Pangdam IM percaya keberadaan ulama di tengah masyarakat akan sangat penting hingga kapan pun. Pangdam juga mengajak ulama untuk bersinergi dengan TNI dan Polri dalam menyosialisasikan bahaya wabah Covid-19 di Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved