Breaking News

Berita Bireuen

Petani di Bireuen Mulai Tanam Padi, Pupuk Subsidi Sulit Diperoleh

Sebagian sudah mulai menanam dan ada juga yang masih menabur benih, namun petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
FOTO DISTAN BIREUEN
Sejumlah petani di Peudada Bireuen, Rabu (30/12/2020) sedang menanam padi musim tanam rendengan tahun ini, petani kesulitan mendapatkan pupuk harga subsidi. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Para petani di Bireuen sejak beberapa waktu lalu mulai menggarap atau menanam padi  musim tanam rendengan tersebar di  17 kecamatan.

Sebagian sudah mulai menanam dan ada juga yang masih menabur benih, namun petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Luas sawah yang sudah digarap atau ditanami musim tanam rendengan sebagaimana data Dinas Pertanian Bireuen Rabu (30/12/2020), mulai ditabur benih, ditanami sejak November.

Proses lainnya untuk musim rendengan diperkirakan mencapai 11.446 hektar lebih dari luas sawah seluruhnya di Bireuen mencapai 14.944 hektar.

Sejumlah petani kepada Serambinews.com, Rabu (30/12/2020) mengaku sawah sedang ditanami namun pupuk subsidi sulit didapatkan, petani membeli pupuk di pasar dengan harga non subsidi.

Sedangkan pupuk subsidi sulit diperoleh. “Susah mencari pupuk subsidi, kami petani terpaksa membeli pupuk non subsidi,” ujar Yusri seorang petani di Desa Meunasah Bungo, Peudada Bireuen.

Baca juga: Ini Kesaksian Petani di Lokasi Putus Tangan Perawat RSUTP Abdya

Disebutkan, saat proses tanam padi dimulai petani terkendala dengan pupuk bersubsidi dan saat ini belum ada persediaan, saat hendak dibeli tidak ada yang ada pupuk non subsidi harganya lebih mahal dari pupuk disubsidi pemerintah.

Sejumlah petani lainnya di Peusangan juga mengaku kesulitan mendapatkan pupuk subsidi di kios-kios pengecer, tambah Muhammad warga Peusangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen, Muhammad Nasir SP MSM yang didampingi  Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Bireuen Ir Hj Mutia MSi,  menjelaskan terkait persediaan pupuk yang sangat dibutuhkan petani musim tanam rendengan.

Untuk persediaan pupuk akhir tahun 2020 tidak ada lagi, otomatis perlu dilakukan proses kontrak persediaan pupuk tahun 2021.

Baca juga: Intip 8 Kegunaan Es Batu Dalam Kehidupan Sehari-Hari,Hilangkan Permen Karet Hingga Obati Luka Bakar

“Untuk bulan Januari penyaluran pupuk subsidi sepertinya terlambat kepada petani, dari distributor pupuk tersebut disalur kepada kios-kios saprodi, sehingga sekarang ini masih terjadi kelangkaan pupuk,” ujarnya.

Kadistanbun Bireuen mengatakan, harga pupuk urea subsidi Rp 1.800/kilogram.

Sedangkan non subsidi di pasar mencapai Rp 6.000/kilogram, SP 36 subsidi Rp 2.000/kg, non subsidi mencapai Rp 4.000/kg.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved