Berita Aceh Barat

Erosi Krueng Meureubo Aceh Barat Ancam Jalan hingga Perumahan dan Persawahan Warga

“Erosi Krueng Meureubo mengancam sawah, rumah, dan badan jalan di Ranto Panyang Barat, kami berharap segera dilakukan antisipasi agar tidak meluas...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
Foto: kiriman M Yunus
Kondisi DAS Krueng Meureubo di kawasan Ranto Panyang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (2/12/2020) yang sudah mendekat ke badan jalan utama kecamatan di daerah tersebut. 

“Erosi Krueng Meureubo mengancam sawah, rumah, dan badan jalan di Ranto Panyang Barat, kami berharap segera dilakukan antisipasi agar tidak meluas ke perumahan dan sawah warga,” harap M Yunus Bidin, Warga Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo yang juga Ketua LBH AKA Aceh Barat kepada Serambinews.com, Sabtu (2/12/2021).

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Jarak antara badan jalan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), Krueng Meureubo sekitar 7 meter lagi, di jalan utama kecamatan atau Jalan Datok Janggot Meuh-Tumpok Ladang, tepatnya di Gampong Ranto Panyang Barat, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Kikisan sungai yang mengarah ke badan jalan tersebut, tidak hanya menjadi kekhawatiran akan amblasnya badan jalan.

Akan tetapi yang mencemaskan warga, karena kikisan sungai tersebut mengancam perumahan dan persawahan warga di daerah itu.

“Erosi Krueng Meureubo mengancam sawah, rumah, dan badan jalan di Ranto Panyang Barat, kami berharap segera dilakukan antisipasi agar tidak meluas ke perumahan dan sawah warga,” harap M Yunus Bidin, Warga Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo yang juga Ketua LBH AKA Aceh Barat kepada Serambinews.com, Sabtu (2/12/2021).

Kikisan tersebut menurutnya, berlangsung ketika luapan air sungai saat musim banjir tiba.

Sehingga, tebing sungai terus terkikis secara perlahan-kahan dan saat ini sekitar 7 meter lagi berjarak dengan badan jalan.

Baca juga: 5 Januari Timnas U-19 Uji Coba Lawan Lleida Esportiu U-19 di Stadium of CE Futbol Salou Spanyol

Terkait hal itu, warga berharap tidak ada pembiaran begitu saja.

Akan tetapi harus ada upaya-upaya penanggulangan dari pemerintah, seperti pembangunan tanggul pengaman tebing dan teknis penanganan lainnya oleh instansi terkait. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved