Konflik AS dan Iran

Jelang Peringatan Meninggalnya Qassem Soleimani, AS & Iran Saling Tuduh Tingkatkan Aktivitas Militer

Pasalnya AS dan Iran khawatir terhadap potensi konflik beberapa hari sebelum peringatan satu tahun meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani.

Editor: Mursal Ismail
Getty Images
Jenderal Qassem Soleimani dan Donald Trump 

Pasalnya AS dan Iran khawatir terhadap potensi konflik beberapa hari sebelum peringatan satu tahun meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani.

SERAMBINEWS.COM - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran masih berlanjut. 

Kedua negara ini saling tuduh meningkatkan ketegangan di Teluk Persia. 

Pasalnya AS dan Iran khawatir terhadap potensi konflik beberapa hari sebelum peringatan satu tahun meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani.

Orang terkemuka Iran tersebut meninggal dalam serangan pesawat tak berawak AS pada awal Januari 2020. 

Peringatan kematian Qassem Soleimani juga berlangsung beberapa pekan sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden dilantik pada 20 Januari 2021.

Pada Kamis (31/12/2020), Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan AS melakukan peningkatan "petualangan militer" di Teluk dan Laut Oman, termasuk mengirim pembom berkemampuan nuklir ke wilayah tersebut.

Baca juga: Ringankan Biaya Listrik Masyarakat, PLN Jalankan Perpanjangan Stimulus Covid-19 Hingga Maret 2021

Baca juga: Spesialis Pencuri Beraksi di Malam Tahun Baru, Satu Sepmor Warga Hilang. Begini Kronologisnya

Baca juga: BREAKING NEWS - 3 Rumah dan 1 Kios Milik Warga Langsa Timur Terbakar, Mobil dan Sepmor Ikut Ludes

Mengutip CNN, Iran pun menyatakan, mereka tidak menginginkan konflik tetapi akan membela diri jika perlu.

Awal pekan ini, pejabat pertahanan mengatakan kepada CNN,  pihak intelijen menunjukkan Iran telah memindahkan rudal balistik jarak pendek ke Irak.

Aktivitas militer yang semakin cepat ini juga diimbangi dengan retorika.

Presiden Donald Trump, yang dilaporkan meminta opsi militer untuk menangani Iran pada November 2020 , men-tweet minggu lalu, dia akan "meminta pertanggungjawaban Iran" jika ada orang Amerika yang terbunuh.

Media Israel memperkuat laporan surat kabar Arab yang mengutip sumber AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, Israel dan Arab Saudi sedang melobi Trump untuk menyerang fasilitas nuklir Iran sebelum dia meninggalkan kantor.

'Benar-benar prihatin'

Dering keras ancaman terselubung, pesan publik dan sikap militer semakin intens sebelum peringatan tewasnya Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari 2021.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved