Konflik AS dan Iran
Jelang Peringatan Meninggalnya Qassem Soleimani, AS & Iran Saling Tuduh Tingkatkan Aktivitas Militer
Pasalnya AS dan Iran khawatir terhadap potensi konflik beberapa hari sebelum peringatan satu tahun meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani.
Ini merupakan tanggal yang dikhawatirkan para pejabat AS akan ditandai oleh Iran dengan menyerang balik.
Kekhawatiran itu muncul ketika beberapa analis di Washington berspekulasi, Trump dapat memicu konflik dengan Iran untuk mengalihkan perhatiannya dari kegagalannya dalam pemilihan dan untuk memperumit rencana penggantinya untuk wilayah tersebut.
"Saya benar - benar prihatin bahwa Presiden mungkin berpikir untuk membebani Presiden terpilih Biden dengan semacam operasi militer dalam perjalanan keluarnya," kata Tom Nichols, pakar urusan internasional yang mengajar di US Naval War College.
Pada Kamis (31/12/2020), Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menuduh, Trump menciptakan dalih untuk perang.
Semua ini terjadi saat Biden bersiap untuk memberlakukan kebijakannya sendiri setelah pelantikannya pada 20 Januari 2021 mendatang.
Presiden terpilih ingin meredakan kampanye "tekanan maksimum" Trump terhadap Teheran, melanjutkan keterlibatan dan kembali ke kesepakatan nuklir Iran.
"Iran merupakan ancaman nyata bagi keamanan nasional AS, terutama selama periode peningkatan risiko karena peringatan pembunuhan Soleimani yang akan datang," kata Sam Vinograd, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional dan analis CNN. (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS dan Iran Saling Tuduh Tingkatkan Aktivitas Militer Jelang Peringatan Tewasnya Qassem Soleimani