Perekonomian Indonesia
Tahun 2021, Ekonomi Indonesia Diperkirakan Masih Sulit Untuk Bangkit
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 tidak akan berjalan mulus, walaupun akan membaik dengan pertumbuhan positif.
Tauhid menjelaskan pada kuartal keempat pertumbuhan akan sulit masuk ke zona positif dan masih tertahan di minus 2 persen akibat dampak dari pembatasan aktivtias ekonomi dan kontrolketat perjalanan luar kota dan internasional.
“Saya setuju langkah pemerintah membatasi kegiatan agar penyebaran virus tidak terlalu luas,” imbuh Tauhid.
Tauhid menjabarkan proyeksi INDEF terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 yang sebesar 3 persen karena beberapa pertimbangan.
Pertama, program vaksinasi diperkirakan tidak berjalan mulus karena prosesnya yang tidak mudah khususnya pada tahap distribusi karena luasnya geografis Indonesia serta target masyarakat yang mendapatkan vaksin yakni 70 persen populasi atau sekitar 180 juta orang.
“Vaksin juga masih diuji klinis serta proses pengadaannya tidak mudah dengan jumlah yang besar,” lanjut dia.
Tauhid mengatakan Covid-19 sebagai faktor penghambat pertumbuhan ekonomi belum tentu selesai tahun depan karena sesangat tergantung pada keberhasilan vaksinasi yang menurut pemerintah juga tidak akan mudah.
Disparitas kualitas fasilitas kesehatan antar daerah, menurut Tauhid, juga bisa menjadi faktor penghambat keberhasilan vaksinasi.
Selain itu, Tauhid menilai pemulihan ekonomi di sektor usaha khususnya tetap membutuhkan waktu dan proses yang lebih panjang, tidak bisa langsung pulih dalam 3 hingga 6 bulan saja.
“Kami melihat tahun depan pertumbuhan masih tertahan, daya beli belum pulih khususnya pada kelompok menengah ke bawah karena marak terjadi PHK,” tambah dia.
Oleh karena itu, Tauhid menilai proyeksi pemerintah pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang sebesar 5 persen terlalu ambisius sehingga sulit untuk tercapai.(AnadoluAgency)