Janji Jokowi Swasembada Kedelai di Periode Pertama, Bagaimana Realisasinya?

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sempat melontarkan janji melakukan swasembada kedelai saat menjabat di periode pertamanya tahun 2014-2019

Editor: Muhammad Hadi
(KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI)
Seorang karyawan Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kudus memasukkan kedelai impor ke dalam karung di gudang Primkopti Kudus di Desa Ploso, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/9/2012). Pascapembebasan be masuk impor kedelai, harga kedelai, terutama di Kudus, tidak kunjung turun, yaitu antara Rp 7.500 - Rp 7.650 per kilogram, sehingga tetap menyulitkan perajin tahu dan tempe. 

" Swasembada kedelai bukan berarti kita anti-impor, tetapi untuk menyeimbangkan," kata Handoko.

Ketiga, meminta pemerintah untuk segera mengevaluasi hasil produksi kedelai lokal, yang selama ini data statistik menunjukkan produksi kedelai lokal rata-rata mencapai 800.000-900.000 ton.

Angka produksi itu disebut sangat jauh dari kebutuhan kedelai dalam negeri.

"Analisa kami, jumlah produksi kedelai lokal jauh api dari panggang," ujar dia. Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Industri Mobil Listrik (KOMPAS.com/Yohana Artha Uly)

Baca juga: Penerimaan CPNS Formasi Guru Dihentikan Mulai 2021, Ini Alasan Pemerintah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengingat Lagi Janji Swasembada Kedelai di Periode Pertama Jokowi",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved