Kajian Islam

Melihat Aurat Lawan Jenis Karena Membantu Orang Tua Jualan di Pasar, Simak Penjelasan Buya Yahya

Melihat aurat lawan jenis disebutkan adalah dosa, selain itu berbakti kepada orang tua wajib bagi seorang anak.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya 

SERAMBINEWS.COM - Melihat aurat lawan jenis karena membantu orang tua berjualan di pasar.

Melihat aurat lawan jenis disebutkan adalah dosa, selain itu berbakti kepada orang tua wajib bagi seorang anak.

Lalu bagaimana, jika sewaktu-waktu, seorang anak melihat aurat lawan jenis di pasar karena membantu orang tuanya berjualan, sebagai tanda bakti ?

Terkait hal demikian, Buya Yahya melalui akun Instagram @buyayahya_albahjah, memberikan jawaban.

"Terpaksa Melihat Aurat Saat Berdagang untuk Membantu Orang Tua - Buya Yahya

"Seorang anak yang disuruh membantu ayahnya berjualan di pasar, akan tetapi anak tidak merasa nyaman karena di pasar banyak yang tidak menutup aurat.

"Banyak pembeli yang lalu-lalang tidak menutup aurat dan itu terlihat oleh mata. Haruskah tetap membantu orang tua ataukah di rumah saja?," demikian keterangan postingan.

Baca juga: Bolehkah Berwudhu Dengan Air PDAM yang Keruh Karena Habis Hujan, Simak Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Kampus Wajibkan Shalat Jamaah dan Mendapat Nilai Tambah, Sahkan Niatnya? Ini Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Ini Penyebab Pintu Rezeki Tertutup, Simak Penjelasan Buya Yahya

Lalu bagaimana jawaban Buya, simak di bawah ini.

Yang pertama dapatkanlah dua hal membantu orang tua sekaligus mendapatkan pahala yang sesungguhnya, tidak dosa, itu yang sesungguhnya.

Apakah usahanya pindah dan sebagainya.

Yang kedua adalah membantu orang tua di tempat tersebut, maka harus yakin dia, bukan permasalahan mata, tapi permasalahan hati.

Kalau dia sudah mengerti itu haram, tidak akan melihat biarpun di pasar setiap hari, mohon maaf ini, saya sering membuat contoh begini, kesadaran beragama itu dari hati bukan dari mata.

Hati yang sadar, contoh ada orang yang berdzikir setiap hari di tokonya setiap hari cuman dia tidak pernah peka masalah keharaman.

Dia sambil berdzikir, berdzikir itu kan di warung, di toko, di kios kecil-kecil gitu, dihadapannya juga, kemudian di depan sana ada yang jualan perempuan yang jualan baju juga seperti dia, cuma perempuan itu rok pendek.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved