Perawat Putus Tangan
Duka untuk Perawat RSUTP Meninggal Putus Tangan, Staf Rumah Sakit Pasang Pita Hitam di Lengan
"Iya, kami sangat berduka cita, sebagai bentuk duka cita kami, saya sudah instruksikam seluruh staf, perawat, dan dokter, memasang pita berwarna hitam
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
"Iya, kami sangat berduka cita, sebagai bentuk duka cita kami, saya sudah instruksikam seluruh staf, perawat, dan dokter, memasang pita berwarna hitam di lengan kanan selama tujuh hari," ujar Direktur RSUTP, dr Ismail Muhammad SpB kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021).
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Innalillahi wainna ilaihi rajiun.
Anna Mutia (28) ,perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya) yang ditemukan dalam kondisi tangan kanannya putus total dikabarkan meninggal dunia, Selasa (5/1/2021) pagi sekira Pukul 7.15 WIB.
Sebelum menghadap kepada Ilahi, tangan Anna yang sempat disambung oleh tim dokter RSUZA, harus dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik.
Kepergian perawat yang bertugas di ruang paru itu, membawa duka mendalam bagi pihak RSUTP.
Betapa tidak, ibu satu anak itu, harus kehilangan tangan kanannya dan kini harus pergi selamanya menghadap sang Ilahi, seusai melaksanakan tugas.
Sebagai bentuk duka cita dan bela sungkawa terhadap sosok perawat yang dikenal baik itu, seluruh staf, termasuk tenaga medis dan para medis di RSUTP, memasangkan pita hitam di lengan kiri.
Baca juga: Chacha Sherly Cedera Kepala, Eks Personel Trio Macan Kecelakaan Libatkan 7 Kendaraan di Jalan Tol
"Iya, kami sangat berduka cita, sebagai bentuk duka cita kami, saya sudah instruksikam seluruh staf, perawat, dan dokter, memasang pita berwarna hitam di lengan kanan selama tujuh hari," ujar Direktur RSUTP, dr Ismail Muhammad SpB kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021).
dr Ismuha sapaan akrab Ismail Muhammad mengungkapkan, jika kondisi membaik dan pulih, pihaknya sudah sepakat dengan pihaknya menajemen untuk menerima Anna sebagai tenaga kontrak di RSUTP.
"Begitulah penghargaan kami terhadap beliau, meskipun tangan kanan beliau tidak ada, beliau tetap kami rekrut, namun Allah berkata lain," terang Ismuha dengan mata berkaca-kaca.
Menurut dokter spesialis bedah itu, awal di bawa ke rumah sakit, kondisi Anna sempat sadarkan diri dan membaik.
Namun mengingat kondisinya harus mendapatkan perawatan serius, sehingga harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.
"Dugaan saya, (Mutia) itu terkena benda tajam. Beliau harus kehilangan nyawa, mungkin aliran darahnya tidak berfungsi dengan baik, sehingga alirannya lari ke ginjal dan menjadi cairan racun. Tapi, detailnya mungkin dokter ZA yang lebih tahu, karena mereka yang tangani," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya,Seorang perawat RSUTP Abdya yang mengalami peristiwa putus tangan total saat ditemukan tergeletak di lintasan desa sepi, Senin (28/12/2020) pagi.
Penyebabnya, hingga saat ini masih dibalut misteri.
Baca juga: KRONOLOGI Chacha Sherly Alami Kecelakaan Maut hingga Meninggal Dunia, Libatkan 7 Kendaraan
Korban bernama Anna Mutia (28), warga Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee. Ia ditemukan di atas permukaan jalan aspal lintasan jalan desa dari Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala Batee, Senin (28/12/2020) pagi.
Kondisi luka yang dialami korban cukup mengenaskan, tangan sebelah kanan putus total sejak dibawah bahu atau di atas siku.
Potongan lengan korban yang sudah putus ditemukan dalam rumput pinggir jalan sebelah kanan jalan, berjarak 3 meter dari tubuh korban yang tergeletak.
Petugas medis yang memberi pertolongan darurat di Ruang IGD RSUTP Abdya di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Susoh, dilaporkan tidak menemukan luka bentuk trauma tumpul pada lengan putus.
Melainkan bentuk luka bersih atau tidak seperti bentuk luka lazimnya dialami korban kecelakaan lalu lintas.
Sehingga, petugas medis setempat tidak yakin peristiwa tangan putus yang dialami perawat itu disebabkan kecelakaan murni.
Kini, tangan Anna Mutia (28) yang sempat putus berhasil disambung kembali.
Tangan korban berhasil disambung kembali oleh tim medis RSUZA Banda Aceh setelah menjalani operasi beberapa jam.
"Iya, alhamdulillah operasi tangan korban berhasil, dan selesai," ujar dr Ismail Muhammad SpB.
Ia menyebutkan, operasi oleh tim RSUZA itu, berlangsung hampir enam jam atau dimulai sejak, Senin (28/12/2020) Pukul 23.30 WIB hingga Selasa (29/12/2020) sekira 05.00 WIB.
"Iya selesai operasi semalam sampai pukul 05.00 WIB pagi," ungkapnya.
dr Ismuha belum bisa memastikan, apakah tangannya bisa kembali berfungsi atau tidak, karena akan dilakukan observasi atau pemantauan beberapa hari kedepan.
"Hasilnya mulai nampak beberapa hari kedepan, tentu kita berdoa tangannya bisa kembali berfungsi normal," pintanya.
Anna Mutia, katanya, merupakan tanaga kontrak di RSUTP yang bertugas di ruang Rindu E atau penyakit paru.
Selama ini, Anna dikenal anak yang sopan, rajin dan baik, tidak ada masalah dalam bekerja.
"Selama ini, dia tidak ada masalah, dan anaknya bagus (dalam bekerja), sehingga kami sangat kaget, mendengar dia tertimpa musibah seperti ini. Semoga dia bisa pulih, dan bisa kembali beraktivitas," pungkasnya. (*)
Baca juga: Bupati akan Cabut Sistem Shift Kerja ASN, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Apresiasi Bupati Mawardi Ali