Berita Luar Negeri
Satu Warga AS Tewas Tiap 33 Detik Akibat Corona, Vaksin Covid-19 Setengah Dosis Jadi Perdebatan
Wabah corona di Amerika Serikat (AS) makin mengganas. AS sekarang menghadapi tantangan baru yang mengejutkan dalam perang melawan Covid-19
SERAMBINEWS.COM - Berbagai negara kewalahan menghadapi pandemi virus corona.
Karena Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China ini dengan cepat menyebar ke berbagai negara.
Bahkan wabah corona di Amerika Serikat (AS) makin mengganas.
AS sekarang menghadapi tantangan baru yang mengejutkan dalam perang melawan Covid-19.
CNN melaporkan, selama seminggu terakhir, AS mencatat rata-rata 2.637 kematian setiap hari akibat virus corona, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Itu artinya rata-rata satu kematian karena corona setiap 33 detik dalam sehari.
Bulan Desember 2020 adalah bulan paling mematikan dari pandemi corona di AS, dengan sebanyak 77.572 nyawa melayang.
Dan tingkat kematian cenderung meningkat seiring kenaikan kasus infeksi baru dan rawat inap.
Baca juga: BERITA POPULER - Perawat Putus Tangan di Abdya, Pria Dipergoki Mesum hingga Pasangan Gay Digerebek
Pada hari Minggu (3/1/2021), lebih banyak orang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 daripada hari lain dalam pandemi ini, menurut data the Covid Tracking Project.
AS rata-rata mengalami 213.437 kasus infeksi baru corona setiap hari selama seminggu terakhir, sebagian besar dipicu faktor liburan, kata para ahli kesehatan.
Jumlah itu kemungkinan akan terus meningkat, karena Badan Keamanan Transportasi AS telah memeriksa lebih dari 1,3 juta pelancong pada hari Minggu lalu.
Dokter sekarang khawatir penyebaran Covid-19 yang merajalela ini akan mendorong lebih banyak rumah sakit melampaui kapasitas dan menyebabkan lebih banyak kematian karena peluncuran vaksin corona terhambat.
Baca juga: Rudal Pembunuh Kapal Induk Milik China Dapat Tambahan Kekuatan
Vaksin setengah dosis
Sekitar 15,4 juta dosis vaksin corona telah didistribusikan di AS, tetapi hanya 4,5 juta orang yang telah menerima dosis pertama mereka, demikian pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Senin (4/1/2021).