Deretan Pengusaha China yang Pernah Hilang setelah Kritik Pemerintah, Terbaru Jack Ma
Hilangnya profesional bisnis kaya bukanlah hal yang aneh di China dan telah terjadi selama beberapa waktu.
Setelah mengalami banyak kegagalan, ia bersama dengan tim yang terdiri dari 18 orang bermodalkan U$ 60.000, mendirikan Alibaba di kota Hangzhou pada tahun 1999.
Sekitar 20 tahun kemudian, Alibaba menjadi salah satu perusahaan ritel dan e-commerce terbesar di dunia dengan lebih dari 100.000 para karyawan.
Baca juga: Sehari Sebelum Pelantikan Joe Biden, Donald Trump Siap Lakukan Ini dengan Pesawat Militer AS
Baca juga: VIRAL Acara Pernikahan Dapat Papan Bunga Selamat Menikmati Uang Haram, Ini Kisahnya

Hilangnya profesional bisnis kaya bukanlah hal yang aneh di China dan telah terjadi selama beberapa waktu.
Merujuk Independent pada Selasa (5/1/2021), miliarder dan CEO China terus menghilang akibat penculikan yang direstui negara.
Xiao Jianhua misalnya telah hilang secara misterius pada 27 Januari 2017.
Ia mengontrol Grup Tomorrow berpengaruh yang berinvestasi di bank, asuransi dan properti.
Menurut daftar kaya Hurun China, dia adalah orang terkaya ke-32 di negara itu dengan kekayaan bersih sekitar US$ 6 miliar.
Xiao yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat senior Partai Komunis termasuk Presiden Xi Jinping, meninggalkan kamar hotelnya di Hotel Four Seasons di Hong Kong, dikawal ke daratan oleh agen keamanan China, menurut Financial Times.
Baca juga: Jalin Hubungan Terlarang, Kepsek dan Ibu Guru Tertangkap Basah Selingkuh dalam Mobil
Tidak jelas mengapa dia ditahan tetapi kasusnya mirip dengan penjual buku Hong Kong dan pemegang paspor Inggris Lee Bo, yang menghilang pada Januari 2016 sebelum muncul kembali di China tiga bulan kemudian.
Mr Lee adalah salah satu dari lima penjual buku yang menghilang antara Desember 2015 dan Januari 2016, memicu gelombang kecaman dan protes.
Dia kemudian mengatakan dia telah secara sukarela melintasi perbatasan.
Warga negara Swedia Gui Minhai yang merupakan salah satu dari lima, masih ditahan di daratan.
Penghilangan itu bukan yang pertama dikaitkan dengan investigasi Beijing.
Bloomberg melaporkan bahwa eksekutif senior dari 34 perusahaan yang terdaftar menghilang pada tahun 2015.
Di antaranya adalah sebagai berikut: