Perguruan Tinggi

Mulai Terungkap, Beberapa Kendala dan Mudarat di Balik Akronim Unsyiah

"Berdasarkan Statuta Universitas Syiah Kuala Nomor 99 Tahun 2016, sebutan Universitas Syiah Kuala disingkat jadi Unsyiah. Kini akronim itu berubah."

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nasir Nurdin
DOKUMEN FAKULTAS PERTANIAN UNSYIAH
Prof Dr Ir Samsul Rizal M.Eng 

"Berdasarkan Statuta Universitas Syiah Kuala Nomor 99 Tahun 2016, sebutan Universitas Syiah Kuala disingkat menjadi Unsyiah. Namun, saat ini akronim tersebut telah berubah."

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perubahan akronim Universitas Syiah Kuala dari Unsyiah disingkat menjadi USK sejak 1 Januari 2021 masih menuai pro-kontra hingga kini, Rabu (6/1/2021) malam.

Namun, di balik pro-kontra itu mulai mencuat beberapa testimoni (pengakuan) dari kalangan akademisi USK tentang kendala dan mudarat (hal-hal yang merugikan) tatkala universitas negeri tertua di Aceh itu masih menggunakan akronim Unsyiah.

Salah satu testimoni dikemukakan oleh Dr Sulastri MSi, Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP USK yang sejak 2019 dipercaya rektor memimpin Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN) USK.

Menjawab Serambinews.com, Rabu petang, Dr Sulastri berkisah tentang peristiwa Juli 2019 yang pernah dialaminya saat mahasiswa Unsyiah melakukan KKN Internasional di Malaka, Malaysia.

"Saat saya berada di ruang tunggu bandara, mahasiswa menelepon dan mengabarkan bahwa mereka ditolak oleh pihak dinas pendidikan setempat. Intinya mahasiswa kita tidak diizinkan melakukan kegiatan KKN karena dianggap membawa ajaran Syiah ke Malaka," ungkap Sulastri.

Baca juga: Setelah 59 Tahun, Sebutan Unsyiah Berganti dengan USK

Mendapat laporan yang demikian dari mahasiswa KKN Internasional, Sulastri  langsung menghubungi Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal MEng. 

"Saya minta izin menggunakan nama Syech Kuala dan alhamdulillah disetujui. Dengan demikian, kecurigaan terhadap Syiah tak ada lagi," kata Sulastri.

Setelah itu, Sulastri menelepon penghubung Pengurus Gabungan Pelajar Mahasiswa Semenanjung Malaysia di Malaka.

Kepadanya diberi tahu bahwa Syiah (Kuala) itu adalah panggilan Syekh untuk ulama Aceh terkemuka, Abdurrauf As-Singkily. Dia pun mengerti.

Baca juga: BMKG Imbau Warga Waspada, 3 Kabupaten di Aceh Berpotensi Hujan Lebat Berdampak Longsor dan Banjir

"Akhirnya, mahasiswa kita aman, lancar, dan sukses KKN di sana untuk mengedukasi tentang adat seni budaya Aceh,  kuliner Aceh, dan pemberlakuan Qanun Syariah Islam di Aceh," kata Sulastri.

Testimoni berikutnya disampaikan Dr Ir Mirza Irwansyah MBA, MLA, mantan dekan Fakultas Teknik USK yang kini menjabat Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.

Mirza punya pengalaman tak mengenakkan terkait nama Unsyiah saat tiba di Brunei Darussalam.

"Saat itu saya masih dekan di Fakultas Teknik Unsyiah. Ditanyai macam-macam, apa benar universitas ini beraliran Syiah. Saya katakan tidak. Saya beri penjelasan bahwa nama itu berasal dari ulama terkemuka Aceh abad 17, Abdurrauf As-Singkily atau Syiah Kuala, tapi mereka tak percaya dan akhirnya rencana kerja sama batal," ungkap Mirza.

Putra Profesor Ibrahim Hasan, mantan gubernur Aceh, ini mengaku, "Pakai nama Unsyiah itu terkadang ada susahnya. Kita dianggap ‘Syiah’. Pernah saat saya hendak jadi keynote speaker seminar di Malaysia ditanya dengan penuh selidik 'Apa kamu dari Universitas Syiah?' Saya harus jelaskan panjang lebar sampai mereka paham."

Atas dasar dua pengalaman yang tak mengenakkan itu, Mirza Irwansyah termasuk akademisi yang setuju akronim Unsyiah diubah dengan singkatan USK.

"Dengan USK itu, kesan saya Universitas Syiah Kuala semakin beridentitas. Singkatan itu mewakili setiap kata pada Universitas Syiah Kuala," demikian Mirza Irwansyah.

Wildan Abdullah MPd yang meraih gelar doktor di Malaysia juga setuju dengan singkatan USK.

Baca juga: Resmi, Unsyiah Berubah Jadi USK, Ternyata Ini Alasannya

"Sudah bagus itu, dibuat singkatan USK. Sudah mewakili semua kata pada Universitas Syiah Kuala. Unsyiah kan hanya mewakili dua kata, universitas dan syiah saja, sementara kata kuala tidak terwakili dalam singkatan itu," kata doktor bahasa dan sastra pada FKIP USK ini yang baru saja mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh.

Kolega Wildan satu program studi di FKIP USK, Drs Mukhlis A Hamid MPd, juga punya pendapat senada.

Sebenarnya, kata Mukhlis, dari segi kaidah bahasa, akronim Unsyiah itu bersalahan, karena tidak mewakili semua unsur kata yang diakroniminya. Kalau juga mau diakronimkan, yang benar adalah Unsyiku atau Unsyila. 

"Sebaliknya, USK secara singkatan sudah benar, mewakili setiap kata, lazim, dan singkatan juga digunakan oleh universitas lain, seperti USU, UGM, UM, UMM, dan lain-lain," kata Mukhlis di Grup WA Kru Semangat Aceh (KSA).

Ketepatan menggunakan singkatan USK dibanding akronim Unsyiah itu pula yang menjadi salah satu alasan Rektor Samsul Rizal melakukan perubahan dari Unsyiah ke USK.

Sebagaimana press release yang dikirimkan Kepala Humas USK, Chairil Munawir kepada Serambinews.com, Rabu sore bahwa Rektor  Prof Samsul Rizal mengatakan, sebutan Universitas Syiah Kuala yang selama ini familier dengan nama “Unsyiah”, mulai tanggal 1 Januari 2021 diganti menjadi USK. 

Baca juga: Riwayat Unsyiah Berakhir, Berganti dengan USK

Rektor menjelaskan, berdasarkan Statuta Universitas Syiah Kuala Nomor 99 Tahun 2016, sebutan Universitas Syiah Kuala disingkat menjadi Unsyiah. Namun, saat ini akronim tersebut telah berubah.

Hal ini seiring dengan perubahan Statuta Universitas Syiah Kuala sebagaimana tercantum dalam proposal usulan peningkatan status perguruan tinggi ini, dari Perguruan Tinggi Negeri-Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH). 

Proposal usulan tersebut saat ini  sedang dalam proses pengesahan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Karena itulah, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2021 singkatan Unsyiah berubah menjadi USK,” kata Rektor Samsul Rizal.

Baca juga: VIDEO Melihat Benteng Peninggalan Raja Trumon Teuku Raja Fansuri Alamsyah di Aceh Selatan

Rektor mengungkapkan, dengan sebutan USK maka semua unsur kata pada nama Universitas Syiah Kuala terwakili.

Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan Universitas Syiah Kuala untuk mengganti akronim Unsyiah menjadi singkatan USK.

Perubahan seperti ini, ungkap Samsul Rizal, juga pernah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Misalnya, Universitas Brawijaya yang sebelumnya bernama Unibraw kemudian menjadi UB. Universitas Lambung Mangkurat yang sebelumnya adalah Unlam, sekarang berubah menjadi ULM.

Untuk itulah, terkait perubahan sebutan ini Rektor USK mengajak seluruh elemen di dalam dan luar kampus, termasuk awak media, mulai menggunakan singkatan USK untuk Universitas Syiah Kuala, tidak lagi Unsyiah seperti selama ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved