Pengakuan Nur Saman Tunawisma yang Ditemui Risma, Sering Tambal Ban di Depan Warung Es Kelapa Muda
Di sekitar Nur Saman, ada barang-barang seperti botol air mineral, terpal, potongan-potongan ban dalam, buku, tas, koper, dan korek api.
Ia saat itu sedang memulung di Jalan Jenderal Sudirman bersama teman-temannya.
“Iya. Ketemu ramai-ramai saya enggak tahu. Saya Jalan ke arah Kota Kasablanka mutar ke mari (Jalan Minangkabau)".
"Ketemu (Risma) di sana (Jalan Jenderal Sudirman),” tambah Nur Saman.
Nur Saman setiap hari memulung barang-barang seperti kardus dan botol.
Rute Nur Saman saat memulung yaitu Pasar Rumput, Halimun, Sudirman, Kota Kasablanka, Saharjo, dan Minangkabau.
“Saya asli Kabupaten Indramayu. Di Jakarta sejak kelas 2 SD. Istri di Jawa, Indramayu,” kata Nur Saman.
Nur Saman mengaku sehari-hari tidur di trotoar jalan dekat Jalan Minangkabau beralaskan terpal dan kardus.
Jika hujan, Nur Saman pindah ke emperan toko di sekitar Minangkabau.
Penjelasan Kemensos soal Blusukan Risma
Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.
Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.