Pendamping Desa Mulai Resah dengan Isu Pemotongan Gaji, Fadhil Rahmi: Honor Mereka Harusnya Ditambah

Pendamping Desa justru perlu mendapatkan gaji yang layak agar mampu mengabdi sepenuh hati untuk membangun daerah

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
For. Serambinews.com
Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fadhil Rahmi. 

Komisi V DPR menyoroti belanja Kemendes PDTT yang menghabiskan 50 persen anggarannya untuk gaji para pendamping.

Anggota Komisi V, Suryadi Jaya Purnama mengatakan, evaluasi perlu dilakukan untuk efektivitas gaji para pendamping terhadap kemajuan desa. Pasalnya, di sisi lain anggaran belanja barang untuk pedesaan sangat kecil.

“Nah ini (gaji tenaga pendamping desa) paling besar Rp 1,7 triliun. Ini ada di Belanja Barang di Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, jumlahnya Rp 2,1 triliun, tetapi Rp 1,7 triliun untuk gaji tenaga pendamping,” kata Suryadi.

Suryadi menilai, gaji tenaga pendamping sangat besar. Kontras dengan anggaran belanja barang untuk desa yang sebenarnya jauh lebih dibutuhkan.

Karena itu menurutnya perlu dikaji lebih lanjut mengenai efektivitas tenaga pendamping ini.

“Jangan-jangan pendamping ini justru membebani anggaran, tidak bisa mempercepat tercapainya target dari desa yang semula desa tertinggal menjadi desa mandiri atau desa berdaya,” katanya.(*)

Baca juga: FOTO - Pembebasan Abu Bakar Baasyir Setelah Dihukum 15 Tahun Penjara di LP Khusus Gunung Sindur

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Sempat Sakit di Tahanan, Hampir Pingsan karena Asam Lambungnya Naik

Baca juga: Artis Gisel Hampir Menangis dalam Kasus Video Syur, Minta Maaf ke Gading dan Rakyat Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved