Luar Negeri

Meski Joe Biden Presiden AS, Kim Jong Un Sebut Amerika Tetap Sebagai Musuh Terbesar Korea Utara

Kebijakan permusuhan Washington terhadap Korea Utara tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
KCNA
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat tetap sebagai musuh terbesar negaranya meski Joe Biden terpilih sebagai presiden AS. 

Kebijakan permusuhan Washington terhadap Korea Utara tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih.

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut Amerika Serikat tetap sebagai musuh terbesar negaranya, meski Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS.

Ia mengatakan kebijakan permusuhan Washington terhadap Korea Utara tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih.

Hal itu disampaikan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA, Sabtu (9/1/2021).

Berbicara di sebuah kongres partai di Pyongyang, Kim Jong Un mengatakan bahwa mencabut kebijakan yang bermusuhan itu akan menjadi kunci bagi hubungan Korea Utara-AS.

Pernyataan Kim Jong Un ini diutarakan hanya beberapa hari sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden akan menduduki Gedung Putih.

“Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami,” kata pemimpin diktator itu, menurut laporan KCNA dikutip Reuters.

Baca juga: Bahas Pembaruan Hubungan dengan Korea Selatan, Kim Jong Un Janji Perluas Hubungan Luar Negeri

Baca juga: Kim Jong Un Membuka Kongres Korea Utara Dengan Mengakui Kegagalan

Baca juga: Kim Jong Un Sampaikan Harapan Rakyatnya Bahagia Dalam Kartu Selamat Tahun Baru Pertamanya

"Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat asli AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," sambungnya.

Kim Jong Un bersumpah untuk memperluas hubungan dengan apa yang disebutnya pasukan anti-imperialis, independen.

Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS.

Seorang juru bicara kampanye Biden menolak berkomentar.

Kim Jong Un juga menyerukan lebih banyak penelitian dan pengembangan peralatan militer canggih negaranya.

Ia juga mendorong kemajuan lebih lanjut dalam memperluas persenjataan senjata nuklir Korea Utara.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Kim Jong Un mencari cara untuk memperbarui hubungan antar-Korea.

Baca juga: Demi Bikin Warganya Takut, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Pria yang Berkeliaran di Perbatasan

Baca juga: Rezim Kim Jong Un Terbukti Latih Lumba-lumba Sebagai Mesin Perang, Terungkap dari Citra Satelit

Ia juga berjanji untuk memperluas hubungan diplomatik dengan negara-negara lain dalam sambutannya di kongres.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved