Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Saksi Mata: Ada Ledakan Api dan Suara Minta Tolong saat Pesawat Jatuh di sekitar Pulau Laki

Dari pihak kelurahan ia menerima informasi bahwa seorang nelayan bubu sempat melihat ledakan api dari peristiwa tersebut, kemudian meminta tolong kepa

Editor: Ansari Hasyim
(Flightradar24)
Sriwijaya Air penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021). 

Sejarah Sriwijaya Air

Sriwijaya Air merupakan sebuah maskapai penerbangan di Indonesia.

Sriwijaya Air didirikan oleh keluarga Lie (Hendry Lie dan Chandra Lie) dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim.

Sriwijaya Air kini tercatat sebagai Maskapai Penerbangan terbesar ketiga di Indonesia.

Sejak tahun 2007 hingga saat ini tercatat sebagai salah satu Maskapai Penerbangan Nasional yang memiliki standar keamanan kategori 1 di Indonesia.

Sriwijaya Air adalah salah satu maskapai terbesar di Indonesia yang menerbangkan lebih dari 950.000 penumpang setiap bulannya.

Merambah 53 destinasi termasuk tiga negara di tingkat regional dan daerah-daerah tujuan wisata popular lainnya di seluruh Indonesia.

Sriwijaya Air berkonsentrasi pada bisnis penerbangan penumpang dan layanan pengiriman barang, dengan jangkauan nasional maupun regional.

Sejak berdiri pada 10 November 2003, Sriwijaya Air berhasil mencapai target-target yang dikemas dalam misi dan visinya.

Seperti mengedepankan layanan berkualitas, menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing secara nasional maupun regional, siap berekspansi bisnis pada level dunia,

mengadopsi tekonologi terkini dan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, mengundang turis domestic dan internasional ke berbagai destinasi, serta mencetak untung secara bisnis. 

Sejarah

PT Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim.

Beberapa tenaga ahli yang turut menjadi pionir berdirinya Sriwijaya Air diantaranya adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, dan Suwarsono.

Sriwijaya Air didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu yang berasal dari kota Palembang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved